News
Rabu, 10 Agustus 2016 - 15:03 WIB

Ini Sederet Prestasi Muhammad Nuh Pakar Forensik Digital Pengungkap CCTV Jessica

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kompol Muhammad Nuh (JIBI/Solopos/Antara)

Nama Muhammad Nuh dibicarakan banyak orang.

Solopos.com, JAKARTA — Kompol Muhammad Nuh merupakan pakar forensik digital Polri. Pria yang punya nama lengkap Muhammad Nuh Al Azhar merupakan perintis pengembangan kemampuan digital forensi di Pusat Laboratorium Forensik Bareskrim Polri sejak tahun 2000.

Advertisement

Saat ini Nuh menjabat sebagai Kepala Tim Analis Forensik Digital (DFAT) Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Dalam sidang kasus es kopi berujung maut dengan terdakwa Jessica, Rabu (10/8/2016), Nuh menjelaskan panjang lebar pengungkakan CCTV kasus Jessica. Permirsa televisi dan hadirin sidang dibuat terpukau dengan penjelasan analisa Nuh.

Detik demi detik dalam rekaman CCTV diungkap ibarat merangkai puzle. Tak jarang tepuk tangan membahana di ruang sidang saat Nuh memberikan analisa smartnya. Merangkai rangkaian peristiwa detik demi detik yang terekam CCTV.

Advertisement

“Saya merupakan polisi Indonesia pertama yang lulus dan mendapat penghargaan dari kepolisian New York untuk manajemen olah TKP dengan dasar forensik digital,” ujarnya dalam sidang menjawab pertanyaan jaksa.

Situs ondigitalforensics.weebly.com menyebutkan Nuh merupakan anggota Polri yang berpangkat komisaris. Pada tahun 2004 dia mendapat penghargaan New York State Police.

Dia juga merupakan lulusan terbaik bidang akademik Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) Polri 2006, mendapat award dari EC-Council (Lembaga Sertifikasi Internasional kompetensi Bidang ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komputer Berupa Computer Hacking Forensic Invstigator-CHFI) 2007 di India.

Advertisement

Nuh pernah menerima beasiswa Chevening tahun 2008/2009 dari Foreign and Commonwealth Office (FCO) dari pemerintahan Inggris dan Lulusan terbaik MSC bidang forensic Informatics dari University Of Strathclyde, Inggris tahun 2009.

Menurut Nuh, digital forensik merupakan aplikasi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi komputer untuk kepentingan pembuktian hukum. Dalam hal ini membuktikan kejahatan berteknologi tinggi hingga bisa mendapatkan bukti – bukti digital yang dapat digunakan untuk menjerat pelaku kejahatan tersebut.

Situs Antara 18 Juni 2012, pernah memberitakan Nuh. Dalam peluncurkan buku Digital Forensic: Panduan Praktis Investigasi Komputer, Nuh mengatakan Indonesia masih sangat membutuhkan ahli-ahli forensik digital untuk mengungkap segala tindak kejahatan di dunia maya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif