News
Selasa, 9 Agustus 2016 - 10:35 WIB

WACANA FULL DAY SCHOOL : Bukan Seharian Belajar di Kelas, Ini Penjelasan Mendikbud

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mendikbud Muhadjir Effendy (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Mendibud Muhadjir Effendy menjelaskan maksud full day school.

Solopos.com, JAKARTA – Wacana pemberlakuan sistem full day school sedang menjadi pembicaraan publik. Di jejaring sosial muncul beragam komentar termasuk komentar yang terkesan kaget atau tidak membayangkan wacana itu bisa muncul untuk siswa SD sampai SMP.

Advertisement

Terkait wacana tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan wacana full day school bukan berarti belajar sehari penuh tetapi memastikan peserta didik mengikuti penanaman pendidikan karakter.

Baca Juga:

Advertisement

Baca Juga:

Selain Full Day School, Mendikbud Baru Juga Bakal Hapus Sekolah Gratis

Full Day School Perlu Dikaji

Advertisement

“Program ini upaya saya sebagai pembantu presiden menerjemahkan visi presiden di bidang pendidikan dalam nawa cita,” kata Muhadjir melansir Detik, Senin (8/8/2016) malam.

Kegiatan siswa nantinya akan ditambah dengan kegiatan ko-kurikuler seperti kesenian dan keterampilan. Kegiatan ini akan didesain selaras dengan program nawacita yang diusung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Ada berbagai macam permainan kita kembali kepada permainan-permainan tradisional. Kemudian juga kegiatan yang berpesan berisikan kebudayaan dan menggali kearifan lokal. Kita harus kembali kepada jati diri bangsa, itu bagian dari program presiden nawacita di sektor pendidikan. Kebudayaan kepribadian bangsa, kita ingin mengembalikan kepribadian bangsa melalui pendidikan dasar, pendidikan dasar itu kan SD-SMP. Tidak ada pelajaran yang bertambah,” tutur dia.

Advertisement

Kegiatan ko-kurikuler yang diperbanyak pada pendidikan dasar ini menurut Muhadjir sesuai dengan visi presiden di bidang pendidikan. Dia menyebut kurikulum pendidikan kepribadian pada SD harus mengandung 70 persen dan 60 persen untuk SMP.

“Jadi nanti tambahan kegiatan-kegiatan kebudayaan, kegiatan pemupukan karakter karena ada 18 ciri karakter termasuk cinta tanah air dan negara, kejujuran kedisiplinan. Itu nanti akan ditanamkan melalui kegiatan-kegiatan di situ yang nanti akan kita rumuskan. Jadi enggak ada penambahan jam pelajaran. Malah kalau perlu kita kurangi jamnya,” sambungnya.

Bila program sekolah sehari penuh diterapkan, para siswa akan mendapatkan libur 2 hari pada Sabtu dan Minggu. “Waktu ini yang akan dimanfaatkan orang tua bersama anak-anak mereka,” ujar Muhadjir.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif