Soloraya
Selasa, 9 Agustus 2016 - 21:40 WIB

PKL SOLO: Wali Kota Janjikan Bertemu dengan Pedagang Sunday Market

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) berjualan saat Sunday Market di kompleks Stadion Manahan, Solo, Minggu (5/6/2016). PKL tetap berjualan meskipun sebagian menerima pesan singkat Sunday Market libur. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, Wali Kota menjanjikan bertemu dengan pedagang sunday market.

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo bersedia menemui pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market yang berjualan di dalam kompleks Stadion Manahan setiap Minggu pagi.

Advertisement

“Kalau pedagang minta ketemu ya enggak apa-apa. Asalkan yang ketemu dengan saya itu benar-benar pedagang. Bukan paguyuban. Saya sudah punya data pedagang asli yang berjualan di sana,” kata Rudy, sapaan akrab Wali Kota Solo, saat ditemui di Loji Gandrung, Selasa (9/8/2016) siang.

Rudy menjanjikan pertemuan dengan PKL yang menggelar di pasar kaget selama 10 tahun terakhir bisa dijadwalkan dalam waktu dekat. “Belakangan agenda cukup padat. Saat ini Kota Solo juga sedang menjadi tuan rumah Harteknas 2016. Setelah itu disambung dengan peringatan HUT ke-71 RI. Kita gelar 17-an Agustus dulu setelah itu baru pertemuan [dengan PKL Sunday Market],” ujar dia.

Dikatakan Wali Kota pertumbuhan PKL Sunday Market saat ini sudah mencapai 10 kali lipat dibandingkan saat awal penataan relokasi pedagang dari Jl. Adisucipto ke dalam kompleks Stadion Manahan. Menurut dia, sudah saatnya pedagang ditata kembali untuk mengembalikan fungsi utama ruang publik itu sebagai pusat sarana olah raga Kota Bengawan.

Advertisement

“PKL Sunday Market yang berjualan di sana itu awalnya hanya 150 pedagang. Sekarang sudah 1.500 lebih. Banyak ketambahan pedagang dari luar yang masuk. Termasuk ada juga pedagang dari Pasar Klewer juga yang berjualan di sana. Kalau PKL asli paling banter hanya ratusan,” bebernya.

Ditemui secara terpisah sebelumnya, Ketua Serikat Pedagang Minggu Pagi Manahan, Joko Santoso, berharap besar pada forum dialog langsung antara pedagang Sunday Market Stadion Manahan dengan Wali Kota Solo.

“Lewat dialog, Wali Kota sebagai pengambil kebijakan tertinggi bisa mengetahui kondisi di lapangan secara pasti dari pedagang langsung. Setelah itu bisa disampaikan keinginan pedagang seperti apa dan pemerintah bagaimana. Baru dicarikan solusi lewat dialog,” jelasnya.

Advertisement

Menurut pria yang akrab disapa Yuli De Santos ini, polemik Sunday Market hingga wacana relokasi yang bergulir sekitar tiga bulan terakhir membuat seribuan pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar kaget kompleks Stadion Manahan resah.

“Kami ingin tetap berjualan di dalam kompleks Stadion Manahan. Wacana dan polemik yang dilempar ke media oleh pemerintah membuat pedagang resah. Banyak di antara kami yang khawatir peliburan Sunday Market dalam rangka Harteknas 2016 berakhir permanen. Isu tersebut benar-benar membuat kami gelisah,” keluh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif