Jogja
Selasa, 9 Agustus 2016 - 04:20 WIB

DISTRIBUSI BBM : Takaran BBM di SPBU Belum Akurat 100%, Ini Cara Memantaunya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas dari Satreskrim Polres Gunungkidul dan Balai Metrologi DIY saat melakukan tera ulang di salah satu SPBU di Gunungkidul. Senin (8/8/2016).(David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Distribusi BBM, terkhusus takaran yang dipergunakan ditera ulang.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Razia Gunungkidul kali ini mengenai tera ulang takaran Bahan Bakar Minyak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Hasilnya,  Jajaran Polres Gunungkidul bekerjasama dengan Balai Metrologi DIY menemukan takaran pengisian yang belum pas.

Advertisement

Penera Balai Metrologi DIY Agus Suroto menjelaskan pemantauan takaran dilakukan dengan menggunakan sebuah benjana ukuran 20 liter. Caranya, petugas jaga diminta menuangkan BBM ke dalam benjana. Dari kegiatan ini akan diketahui tingkat akurasi takaran di setiap nozzle BBM yang ada.

“Nanti akan kelihatan apakah pengisian 20 liter akan sesuai dengan ukuran yang ada di benjana,” tuturnya, Senin (8/8/2016)

Selain masalah takaran di SPBU, ia juga meminta kepada konsumen untuk memperhatikan setiap pengisian yang dilakukan. Hal ini dibutuhkan untuk mengantisipasi adanya kecurangan yang dilakukan petugas.

Advertisement

“Harus diperhatikan, karena pengisiannya harus dimulai dari angka nol sampai berapa jumlah BBM yang diinginkan,” imbuhnya.

Kanit pidana Khusus Satuan Reskrim Polres Gunungkidul Ipda Tri Hartanto mengungkapkan kerja sama dengan balai metrologi dilakukan untuk memberikan rasa nyaman terhadap konsumen saat membeli BBM di SPBU. Upaya itu juga sebagai bagian dari mengurangi praktik kecurangan yagn mungkin dilakukan oleh petugas.

“Ini merupakan kegiatan rutin dan dilakukan secara acak,” kata Tri.

Advertisement

Dia menjelaskan fokus pemantauan yang dilakukan berkaitan dengan pelayanan dan ketepatan dalam pengisian BBM. Hasilnya jika ada takaran yang kurang akurat maka petugas diminta untuk memerbaiki sehingga takaran yang dihasilkan bisa pas dengan keinginan konsumen.

“Memang ada SPBU yang tidak akurat dalam pengisian, namun jumlah kecurangan itu masih sangat kecil dan di bawah ambang batas toleransi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif