Jogja
Selasa, 9 Agustus 2016 - 21:20 WIB

BISNIS PROPERTI JOGJA : Peluang Rumah Tapak di DIY Masih Besar

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembangunan perumahan bersubsidi untuk rakyat di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Senin (1/8/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Bisnis properti DIY masih terbuka lebar untuk kategori rumah tapak

Harianjogja.com, JOGJA—Peluang untuk mengembangkan rumah tapak (landed house) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terbuka lebar.

Advertisement

Direktur Ciputra Grup Edy Mulyono mengatakan, sudah hampir empat tahun Grup Ciputra mengembangkan properti di DIY. Peluang dan potensi yang besar terdapat di DIY sehingga Ciputra Grup mencoba menangkap setiap peluang dan potensi yang ada.

“Proyek pertama dan kedua kami di DIY sangat sukses. Citra Sun Garden dalam waktu tiga tahun tinggal dua stok. Proyek di sebelah barat juga hampir selesai,” ujar dia beberapa waktu lalu.

Ia mengungkapkan, potensi rumah tapak di DIY sangat besar. DIY dinilai sebagai wilayah yang unik. Pengembangannya masih bisa dilakukan di wilayah DIY bagian barat, timur, selata, utara. “Bisa juga di Bantul, peluangnya masih besar,” kata dia.

Advertisement

Ciputra Grup kembali akan mengembangkan properti di DIY. Namun, realisasinya masih menunggu waktu yang tepat. Ciputra Grup telah mengembangkan properti di 35 kota di Indonesia. Ketersediaan tanah menjadi faktor utama sehingga pengembangan harus di lokasi yang baru.

“Bahan baku dari properti adalah tanah dan tidak bisa diperbarui. Kalau habis harus cari di tempat lain,” ujar dia.

Prospek bisnis properti tahun ini dinilai cukup baik karena ada pengenduran aturan loan to value (LTV). Pengenduran itu dinilai mampu memicu aliran dana ditambah kebijakan amnesti pajak. Efeknya diperkirakan terasa September atau akhir 2016. “Efek dari kebijakan ini akan berlanjut hingga tahun depan,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif