Soloraya
Selasa, 9 Agustus 2016 - 16:15 WIB

BENDA BERSEJARAH BOYOLALI : Diduga Nepen Jadi Pusat Spiritual Agama Budha Abad 9

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perangkat Desa Nepen, Teras, Muhtadi, menunjukkan stupa yang tergeletak di Dusun Kestalan, Desa Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali, Kamis (4/8/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Benda bersejarah Boyolali, tokoh agama Budha memperkirakan Desa Nepen jadi pusat spiritual agama Budha.

Solopos.com, BOYOLALI–Tokoh Agama Budha di Boyolali, Ari Maryono, memperkirakan pada abad 9 M, wilayah Desa Nepen, Kecamatan Teras, Boyolali, merupakan pusat spiritual umat Budha.

Advertisement

Temuan stupa dan bagian stupa di Dusun Kestalan dan Dusun Nepen, Desa Nepen, yang merupakan situs candi peninggalan agama Budha, menjadi salah satu petunjuk bahwa Nepen sangat dekat dengan sejarah perkembangan agama Budha.

“Bisa jadi, temuan situs tersebut membuka sejarah bahwa kawasan tersebut [Nepen] termasuk pusat spiritual umat Buddha zaman itu,” kata Ari, yang merupakan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Boyolali dari unsur agama Budha, kepada Solopos.com, Selasa (9/8/2016).

Dia menilai temuan stupa dan bagian-bagian stupa merupakan temuan penting dan berharap ada tindak lanjut dari temuan itu. Sangat disayangkan jika stupa dan bagian-bagiannya itu dibiarkan tercecer seperti yang terjadi selama ini.

Advertisement

“Temuan ini punya arti penting bagi umat Budha di Boyolali. Jika ada tindak lanjut misalnya upaya pelestarian temuan atau ekskavasi harapannya bisa membawa berkah kelestarian Budha Dharma, khususnya di wilayah Boyolali.” ujar dia.

Saat ini, umat Budha Boyolali tersebar di sejumlah kecamatan, di antaranya Selo, Cepogo, Boyolali Kota, Ampel, dan Juwangi. Dirunut sejarahnya, ada kemungkinan umat Budha di wilayah Nepen, Teras, meninggalkan kawasan tersebut dan berpindah ke dataran tinggi seperti lereng Merapi dan Merbabu. Kondisi ini sangat mungkin terjadi karena adanya peralihan kekuasaan saat itu.

Umat Budha sangat mendukung jika situs tersebut diekskavasi oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng). “Apalagi kalau ada kajian yang lebih mendalam terkait sejarah dan asal usul situs. Harapannya bisa dipastikan bahwa stupa-stupa tersebut merupakan bagian dari candi Budha.”

Advertisement

Anggota Tim Museum Boyolali Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, Surojo, bakal menyurvei lagi stupa-stupa yang tercecer di Nepen bersama Arkeolog Museum Boyolali, Pratiwi Yuwono.

Dia menduga, selain empat stupa dan bagian stupa, masih ada bagian-bagian candi lain yang kemungkinan terpendam di dalam tanah. “Bisa jadi ada satu candi besar di bawah stupa. Namun bisa jadi ada rangkaian candi-candi kecil. Itu baru bisa diketahui setelah ada ekskavasi,” imbuh dia.

Seperti diketahui, stupa dan bagian stupa ditemukan di Nepen sejak bertahun-tahun lalu namun stupa tersebut dalam kondisi tidak terawat. Stupa tersebut diduga merupakan peninggalan agama Buddha pada abad IX. Saat ini, stupa-stupa tersebut tergeletak di antara semak belukar di kebun warga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif