News
Selasa, 9 Agustus 2016 - 18:40 WIB

BAHAN BAKAR MINYAK : Pekan Ini Seluruh SPBU di Soloraya Jual Pertalite

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi BBM Pertalite. (Dok. JIBI/Bisnis)

Bahan bakar minyak, SPBU di Soloraya ditargetkan mulai menjual pertalite pada pekan ini.

Solopos.com, SOLO–Seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Soloraya ditargetkan menjual pertalite paling lambat Senin (15/8/2016). Hal ini untuk mendukung program pelarangan pembelian premium menggunakan jeriken oleh masyarakat, baik untuk dijual eceran maupun pertanian.

Advertisement

Ketua Himpunan Pengusaha Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya, B. Sulistyo, mengungkapkan Senin (8/8/2016) sore mengadakan pertemuan dengan pengusaha SPBU di Soloraya. Menurut dia, dalam pertemuan tersebut disepakati seluruh SPBU harus menjual pertalite maksimal Senin depan.

“Kemarin [Senin] sudah koordinasi dengan pengusaha [SPBU], sepakat yang belum menjual pertalite, Senin harus sudah mulai melayani dan saat ini sedang progress. SPBU yang belum menjual pertalite hanya 14 SPBU dari total 140 SPBU,” ungkap Sulis saat dihubungi Solopos.com, Selasa (9/8/2016).

Pertemuan tersebut juga menyepakati nozzle premium di masing-masing SPBU maksimal hanya dua nozzle dengan asumsi untuk pelayanan sepeda motor satu nozzle dan mobil satu nozzle. Hal ini supaya nozzle yang lain biasa dimanfaatkan untuk melayani penjualan pertalite. Kebijakan ini juga mulai diterapkan Senin pekan depan.

Advertisement

Koordinator Pengusaha SPBU Solo, Joko Supeno, mengungkapkan kesepakatan tersebut dilakukan dengan harapan masyarakat beralih dari menggunakan premium menjadi menggunakan pertalite atau pertamax.

“Di tempat kami [SPBU Sekarpace] ada empat nozzle premium, nanti yang dua akan disegel dan hanya dioperasikan dua nozzle. Ini merupakan komitmen dari pengusaha SPBU,” terang saat ditemui Solopos.com, Selasa.

Menurut dia, kesepakatan tersebut merupakan tindak lanjut dari program pemerintah mengurangi konsumsi premium, khususnya di Jawa, yang notabene barang subsidi tapi banyak dimanfaatkan oleh masyarakat mampu. Oleh karena itu, pekan ini semua SPBU di Soloraya mulai melakukan switching  tangki pendam dan nozzle yang sebelumnya digunakan untuk premium menjadi pertalite.

Advertisement

Diakuinya, kebijakan pelarangan menjual premium melalui jeriken ini sempat tarik ulur dan baru disepakati Senin lalu. Namun hal ini butuh waktu sosialisasi ke masyarakat supaya tidak ada gejolak sehingga dari rencana mulai dijalankan Senin pekan ini menjadi Senin pekan depan.

“Sosialisasi akan dilakukan langsung oleh petugas dan juga memasang spanduk pada Rabu [10/8/2016]. SPBU Sekarpace menjual pertalite baru lima hari terakhir dan permintaan cukup tinggi, yakni 3 KL-4 KL per hari sedangkan premium turun menjadi 10 KL dari biasanya 14 KL,” ujarnya.

Sementara itu, data dari PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Bagian Tengah (JBT) menunjukkan konsumsi pertalite naik hampir tiga kali lipat jika dibandingkan awal tahun. Communication and Relations Officer Pertamina JBT, Didi, mengungkapkan konsumsi pertalite pada Januari lalu sebanyak 10.660 KL menjadi 30.944 KL pada Juli. Namun konsumsi premium juga mengalami kenaikan dari sebelumnya 247.844 KL menjadi 265.800 KL.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif