Soloraya
Selasa, 9 Agustus 2016 - 21:15 WIB

BAHAN BAKAR MINYAK : Ini Alasan KTNA Sragen Akan Gelar Aksi

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo KTNA (id.wikipedia.org)

Bahan bakar minyak, KTNA Sragen siap menggelar aksi menuntut kebijakan larangan pembelian premium dengan jeriken dihapus.

Solopos.com, SRAGEN–Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Sragen siap menggelar aksi gerakan petani bila kebijakan larangan beli bensin dengan jeriken diterapkan. KTNA tidak segan-segan untuk turun ke jalan karena kebijakan tersebut sangat merugikan petani.

Advertisement

Rencana itu disampaikan Ketua KTNA Sragen, Suratno, saat dihubungi Solopos.com, Selasa (9/8/2016) sore. Dia sangat kecewa dengan kebijakan yang berpihak kepada kelompok kapitalis tetapi merugikan rakyat kecil.

Sebelum mengambil kebijakan itu, kata dia, mestinya pemangku kebijakan harus mempertimbangkan kondisi riil di masyarakat. Dia mencatat ada 50% dari luas lahan pertanian di Sragen yang mencapai 46.000 hektare masih mengandalkan mesin pompa air berbahan bakar bensin atau solar.

“Mestinya ada kebijakan SPBU [stasiun pengisian bahan bakar umum] khusus petani bukan malah membatasi petani beli bensin dengan jeriken. Apalagi musim tidak menentu dan intensitas hujan tidak pasti membuat petani banyak yang menggunakan pompa air untuk mengaliri sawah mereka. Kebijakan itu jelas tidak pro rakyat,” katanya.

Advertisement

Dia mengancam menggelar aksi. Minimal, Suratno akan berkirim surat kepada pemangku kebijakan dan melakukan gerakan petani supaya larangan beli bensin dengan jeriken tidak jadi diterapkan. Sebelum kebijakan itu diterapkan, Suratno menginginkan adanya sosialisasi dan solusi bagi petani.

“Kalau misalnya petani disuruh beli pertamax atau pertalite ya harus diimbangi dengan jaminan pupuk, bibit, pasar, dan ketersediaan air,” tambah dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif