Jogja
Senin, 8 Agustus 2016 - 16:55 WIB

TAMBANG BATU ANDESIT : Dilema Penambangan, Antara Peningkatan Ekonomi dan Konflik Sosial

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kawasan sesar opak di Dusun Kembangsongo, Trimulyo, Jetis, Bantul merupakan kawasan bersejarah yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat dan hingga saat ini masih banyak oknum-oknum yang melakukan penambangan batu di kawasan tersebut. Foto diambil senin (11/4/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Tambang batu andesit bisa meningkatkan perekonomian warga

Harianjogja.com, KULONPROGO- Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo, RM Astungkoro mengatakan bahwa pertambangan andesit berpotensi besar memberikan dampak bagi peningkatan perekonomian di Kulonprogo.

Advertisement

Terlebih lagi, dengan sejumlah mega proyek seperti bandara Temon dan Pelabuhan Adikarto maka nilai ekonomi bagi batu akan meningkat. Sebelumnya, sejumlah permasalahan yang muncul khususnya mengenai jalan rusak memang harus dibenahi.

Ia menilai bahwa polemik jalan rusak sebenarnya diakibatkan oleh tonase yang tidak sesuai. Karena itu, ia meminta agar perusahaan juga memiliki tanggung jawab untuk berperan dalam perbaikan jalan.

“Jika mau tonase besar ya kualitasnya jalan harus ditingkatkan bersama,” ujarnya.

Advertisement

Sebagian besar perusahaan biasanya meningkatkan tonasenya dengan alasan menutup biaya operasional.

Astungkoro mengatakan bahwa secara konkret memang dibutuhkan jalan dengan kualitas cor beton agar mampu menampung kendaraan penambang. Karena itu, peran perusahaan di perbaikan jalan juga harus dibicarakan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif