Penipuan Sleman terjaid dengan modus pesan paket makanan
Harianjogja.com, SLEMAN – Petugas Polsek Depok Timur menempelkan imbauan tertulis ke sejumlah warung makan, Jumat (5/8/2016). Pria misterius yang melakukan penipuan dengan modus memesan makanan kini tengah diburu petugas. Polres Sleman meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penipuan dengan modus pesan makanan.
Sebelumnya, petugas Mapolsek Depok Timur dikejutkan dengan kedatangan, seorang pemilik warung bernama Roso, 45, warga Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman yang mengirim 25 kotak nasi. Roso mengaku dihubungi oleh seseorang mengaku bernama Sigit untuk mengirim makanan ke Mapolsek Depok Timur.
(baca : PENIPUAN SLEMAN : Pria Misterius Pesan Nasi Kotak untuk Anggota Polsek di Sleman)
(baca : PENIPUAN SLEMAN : Pria Misterius Pesan Nasi Kotak untuk Anggota Polsek di Sleman)
Kapolsek Depok Timur Kompol Andrey Valentino menjelaskan, imbauan tertulis sengaja ditempel di sebagian besar warung makan yang berada di wilayah hukum Polsek Depok Timur. Meliputi kawasan Condongcatur, Maguwoharjo dan beberapa titik di Caturtunggal, Depok.
“Terutama di warung yang itu menerima pesan antar dan skala besar, sehingga rawan menjadi korban,” ungkap dia Jumat (5/8/2016).
Kemudian jangan mengirimkan pulsa atau transfer uang kepada orang yang tidak kenal meski mengatasnamakan polisi seperti yang menimpa korban pemilik warung bernama Roso. Ketiga adalah, meminta kepada seluruh pemilik warung agar segera melaporkan ke Mapolsek jika mendapati kasus tersebut agar bisa ditindaklanjuti.
“Kami imbau untuk selalu kroscek jangan langsung percaya jika melalui telepon. Karena kejadiannya sudah beberapa kali ini, maka kami berikan imbauan agar tidak semakin banyak korban,” tegasnya.
Terpisah Kapolres Sleman AKBP Yuliyanto mengakui, selain dari Polsek Depok Timur, pihaknya juga mendapat laporan dari Polsek lain terkait adanya modus penipun dengan memesan makanan.
Para pelaku berjenis kelamin pria dengan menghubungi via telepon dan seolah-olah kenal kemudian langsung memesan makanan. Pihaknya belum mengetahui pelaku penipuan tersebut, namun motifnya jelas mencari keuntungan pribadi, terbukti ada beberapa korban yang diminta mengirim pulsa.
“Saat ini masih kami selidiki pelakunya. Kami menggali dari beberapa saksi terutama yang mendapatkan telepon. Termasuk, melihat ciri dan logat bahasanya,” tegas Kapolres.
Yuliyanto meminta kepada masyarakat untuk mewaspadai penipuan dengan modus pesan makanan.