Jogja
Senin, 8 Agustus 2016 - 22:20 WIB

KISAH UNIK WALUYO : Pria yang Dianggap Meninggal & Hidup Kembali Gugat Akta Kematiannya di PN Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Antik Ristanti, anak sulung Waluyo menunjukan akta kematian orang yang mirip ayahnya. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Kisah unik Waluyo kini bergulir di PN Jogja.

Harianjogja.com, JOGJA — Waluyo, pria yang dianggap sudah meninggal dan hidup kembali menggugat akta kematiannya di Pengadilan Negeri (PN) Jogja. Bersama anak isteri, ketua RT, Ketua RW dan anggota Polsek Kraton, Waluyo mendatangi PN Jogja, Senin (8/8/2016), sekitar pukul 09.00 WIB.

Advertisement

(Baca Juga : KISAH UNIK WALUYO : Asuransi Korban Tabrak Lari Hidup Telah Dicairkan, Lalu?)

“Semua berkas persyaratan gugatan sudah lengkap tinggal satu lagi surat keterangan tidak mampu, jadi besok harus ke pengadilan lagu untuk mendaftarkan gugatan,” kata Antik Ristanti, 31, anak sulung Waluyo.

Antik mengatakan gugatan itu harus dilakukan karena ayahnya masih hidup. Selain itu juga sebagai syarat agar hak-hak ayanya bisa digunakan kembali seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Kartu Menuju Sejahtera (KMS), serta untuk membatalkan akta kematian atasnama Waluyo.

Advertisement

“Jadi dalam gugatannya yang menggugat bapak dan tergugatnya keluarga,” ucap Antik. Tergugat lainnya adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) selaku lembaga yang mengeluarkan akta kematian Waluyo.

Dalam akta kematian Waluyo yang diterbitkan Disdukcapil Kota Jogja tercatat Waluyo dinyatakan meninggal dunia pada 7 Mei 2015. Setelah satu tahun dinyatakan meninggal Waluyo menghebohkan warga Kampung Suryoputran, Kelurahan Panembahan, Kecamatan Kraton.

Ia pulang ke rumah pada Selasa (2/8/2016) pagi, sekitar pukul 08.30 WIB. Keluarga sempat tidak percaya dengan kedatangan Waluyo.

Advertisement

“Kaget aja pas bapak datang, tidak menyangka antara percaya dan tidak,” ucap Antik.

Belakangan orang yang meninggal dunia dan jenazahnya diurus sampai dimakamkan di Jetis Bantul adalah orang yang mirip dengan Waluyo. Keyakinan keluarga menganggap pria yang mirip Waluyo itu karena sejak Januari 2015 Waluyo tidak pernah pulang. Kemudian pada 2 Mei 2015 Antik mendapat informasi dari media sosial terkait ciri-ciri korban kecelakaan di Wonosari Gunungkidul.

Keluarga pun mengurus korban yang mirip Waluyo bahkan sampai proses perawatan selama enam hari di Rumah Sakit Sardjito, hingga meninggal dunia pada 7 Mei 2016. Kini Waluyo ‘hidup’ kembali, keluarga pun harus mengembalikan hak-hak Waluyo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif