News
Senin, 8 Agustus 2016 - 20:15 WIB

FULL DAY SCHOOL : Netizen: Mereka Bukan Robot!

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Full day school jenjang SD-SMP disambut protes netizen.

Solopos.com, SOLO – Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy, ingin menerapkan full day school untuk jenjang pendidikan SD-SMP. Gelombang protes pun mengalir dari orang tua serta siswa yang menilai wacana ini justru membuat anak kehilangan waktu untuk berkumpul bersama keluarga.

Advertisement

Dikutip Solopos.com dari komentar Facebook Solopos.com, Senin (8/8/2016), netizen menyuarakan protes kepada Menteri Pendidikan dan meminta agar wacana tersebut ditinjau ulang.

“Mudah-mudahan baru celana…. Eh maksudnya wacana…. Masih butuh persiapan matang…. butuh waktu.. saat ini ada yang masuk siang.. karena kelas kurang. Ada lagi yang di pelosok.. di waktu normal saja mereka sampai rumah jam 5… Gimana kalo fulldayBisa2 jam 10 malem pulang…,” kata akun Tatang Husaini.

Lha gurunya suruh ngurusin anak orang seharian .. pak mentri sama pak wapres mau ngurusin keluarga di rumah .. trus buat guru perempuan yang anaknya masih bayi ,, pak mentri sama pak wapres mau nyusuin?? Bikin kebijakan yaa diliat juga keles pak imbasnya .. anak orang di urusin seharian lha sokmben anakku sopo sing ngurusi ?? Hadeehhh,” tulis akun Chacha Icha.

Advertisement

“mereka manusia bukan robot, mereka juga butuh hiburan, pandai itu penting tapi lebih penting lagi jika mereka merasa sebagai manusia,” lanjut akun Salis Kurnianto.

“Kasihan keluarganya bu guru ga keurus,” tulis akun Tiku A Ningtyas.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menggagas pendidikan dasar (SD dan SMP) baik negeri maupun swasta menggunakan sistem full day agar anak tidak sendiri ketika orang tua mereka bekerja.

Advertisement

Menurutnya, sistem full day school banyak memberikan kesempatan kepada pihak sekolah untuk menanamkan pendidikan karakter kepada peserta didik sesuai dengan program Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Selain itu, program tersebut juga diharapkan menghindarikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di luar jam sekolah. Muhadjir menyebutkan jam pulang sekolah akan disamakan dengan jam pulang kerja sehingga anak didik tidak dilepas begitu saja setelah jam sekolah

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif