Soloraya
Minggu, 7 Agustus 2016 - 16:40 WIB

HUT KE-71 RI : Harga Bambu di Klaten Naik 100 Persen

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bambu (deshow.net)

HUT ke-71 RI membuat panen pedagang bambu di Klaten.

Solopos.com, KLATEN –Harga bambu mengalami kenaikan hingga 100 persen dalam satu pekan terakhir. Kenaikan tersebut terkait dengan semakin dekatnya perayaan HUT ke-71 Republik Indonesia (RI).

Advertisement

Salah satu pembeli bambu di Sidorjo, Kelurahan Kabupaten, Klaten, Sriyono, 52, mengaku kaget saat ingin membeli bambu di kawasan perkotaan. Harga bambu memasuki Agustus dua kali lipat lebih mahal dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

“Bambu yang dibeli untuk keperluan memasang umbul-umbul di kampung. Harganya bulan lalu senilai Rp5.000 per batang. Saat ini menjadi Rp10.000 per batang. Tadi [kemarin], membeli 18-an batang. Selain harga bambu, harga cat saat ini juga naik. Cat yang mereknya tidak terkenal biasanya senilai Rp50.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram. Lantaran ini untuk 17 Agustus, kami tetap membeli agar suasana kampung meriah [duit bersumber dari kas Rukun Tetangga],” katanya saat ditemui Solopos.com, di Klaten Utara, Sabtu (6/8/2016).

Salah satu penjual bambu di Klaten Utara, Pardi, 65, mengatakan bambu yang biasa diburu pembeli saat Agustus, yakni bambu yang berukuran kecil. Bambu tersebut biasanya digunakan untuk dijadikan sebagai tiang bendera atau tiang umbul-umbul.

Advertisement

“Bambu yang diameternya kecil [kurang lebih lima centimeter] dan yang mentelung justru dicari pembeli,” katanya.

Penjual bambu lainnya, Satiman, 72, mengatakan harga bambu selama Agustus memang sering lebih mahal dibandingkan di luar Agustus. Hal itu terkait dengan tingginya permintaan bambu yang berukuran kecil.

“Yang membutuhkan bambu kecil-kecil itu tak hanya warga dari kampung-kampung. Beberapa lembaga dan kantor-kantor juga mulai memesan. Sayangnya, barangnya saat ini juga sulit diperoleh. Di sini sudah memesan 2.500 bambu ke Purworejo, tapi tak kunjung dikirim. Kalau seperti ini, biasanya harga bambu akan terus naik [hingga 17 Agustus],” katanya.

Advertisement

Penjual bambu di Jonggrangan, Klaten Utara, Purwanto, 32, mengaku penjualan bambu saat Agustus mengalami kenaikan signifikan.

“Penjualan sebelum Agustus biasanya tak menentu, tapi saat Agustus seperti ini rata-rata bisa menjual 50 bambu. Kebetulan, kami masih memiliki stok bambu,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif