SOLOPOS.COM - Pedagang bumbu dapur di Pasar Minulyo, Supriyati, saat menata barang dagangannya, Minggu (7/8/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)
Harga kebutuhan pokok di Pacitan mengalami kenaikan sebulan terakhir.
Madiunpos.com, PACITAN—Harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Pacitan mengalami kenaikan sebulan terakhir. Kenaikan harga ini dikarenakan cuaca yang tidak menentu pada akhir-akhir ini dan mengakibatkan sejumlah tanaman gagal panen.
Pedagang bumbu dapur di Pasar Minulyo Pacitan, Supriyati, mengatakan harga paling tinggi yaitu cabai rawit merah senilai Rp50.000/kg, padahal sebelumnya harga cabai jenis ini hanya Rp45.000/kg. Selain cabai rawit merah, ada juga beberapa jenis cabai yang mengalami kenaikan harga, seperti cabai rawit hijau senilai Rp25.000/kg yang sebelumnya Rp20.000/kg. Cabai keriting Rp25.000/kg yang sebelumnya Rp20.000/kg.
Dia menyampaikan kenaikan harga cabai ini sudah terjadi sejak sebulan lalu terutama pasca-Lebaran. “Sudah sebulan ini harga cabai naik, kenaikannya memang bervariasi,” kata dia saat ditemui Madiunpos.com di Pasar Minulyo, Minggu (7/8/2016).
Supriyati menyampaikan kenaikan harga cabai ini dikarenakan gagal panen akibat dari cuaca yang tidak menentu yang terjadi akhir-akhir ini. Akibatnya barang yang masuk ke pedagang pun sedikit dan dengan nilai yang cukup tinggi.
“Ini barangnya memang terbatas karena gagal panen, untuk itu harganya pun cukup tinggi,” ujar dia.
Pedagang lainnya, Sadinah, juga menuturkan hal yang sama. Dia menambahkan selain jenis cabai yang mengalami kenaikan harga. Bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan haga hingga Rp5.000/kg.
Harga bawang putih yaitu Rp30.000/kg, padahal sebelumnya senilai Rp28.000/kg. Sedangkan untuk harga bawang merah yaitu Rp40.000/kg, padahal sebelumnya senilai Rp35.000/kg. Selain itu, harga beberapa sayuran juga mulai merangkak naik, seperti harga kentang senilai Rp17.000/kg, padahal sebelumnya hanya Rp15.000/kg.
Menurut dia, kenaikan ini dipicu dengan minimnya stok barang dari petani. Dia mengaku mendapat barang dagangan tersebut dari petani beberapa daerah seperti Ponorogo, Karanganyar, dan Magetan.