Lifestyle
Sabtu, 6 Agustus 2016 - 07:00 WIB

KULINER SOLO : Pedas Lembutnya Olahan Buntut Balado

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Karyawati menunjukkan menu buntut balado di Fave Hotel Adisucipto Solo. Foto diambil belum lama ini. (Shoqib Angriawan/JIBI/Solopos)

Kuliner Solo dari Fave Hotel Solo menghadirkan buntut balado.

Solopos.com, SOLO – Pencinta hidangan berkuah tentu tidak asing lagi dengan sup buntut. Menu berbahan dasar daging buntut sapi ini biasa dipadukan dengan kuah yang pedas dan gurih. Tak heran jika sup buntut yang menyegarkan tubuh ini menjadi menu favorit bagi pencinta kuliner.

Advertisement

Tetapi, tahukah jika buntut bisa dimasak menjadi hidangan lain yang tidak kalah menggugah selera. Salah satunya adalah dimasak dengan bumbu balado seperti kreasi Fave Hotel Solo ini.

Menu ini memadukan olahan masakan tradisional dan modern. Buntut balado ini disajikan bersama nasi putih hangat dan bermacam sayuran, seperti selada, tomat, hingga cabai. Dengan plating di atas piring yang menarik tentu semakin menggoda untuk segera mencicipinya.

Buntut balado ini memiliki rasa yang pedas, manis, dan sedikit masam. Bagi yang suka makanan pedas mungkin tidak perlu menambahnya dengan sambal karena sudah menyatu sehingga kelezatannya begitu sempurna.

Advertisement

Daging dalam buntut balado ini juga begitu empuk dan lembut di mulut. Cukup mudah untuk memisahkan daging dengan tulang ekornya. Selain itu, aroma harum juga tercium karena buntut balado ini disajikan dengan irisan daun jeruk.
Executive Chef Fave Hotel Solo, Aris Sasongko, mengaku susah-susah gampang dalam memasak olahan buntut.

“Buntut ini harus dimasak dengan benar, sebab kalau merebusnya kurang lama, daging akan keras. Sedangkan kalau kelamaan, nanti dagingnya akan lepas dari tulangnya, sehingga harus benar-benar pas,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di Fave Hotel Adi Sucipto belum lama ini.

Sementara, bumbu balado yang digunakan hampir sama dengan balado yang ada. Namun, bumbu balado tinggal dicampur menjadi satu dengan buntut. Bumbu balado juga diberi daun jeruk supaya aromanya lebih kuat. Satu porsi buntut balado tersebut dijual seharga Rp75.000/porsi.

Advertisement

Aris mengaku kuliner tersebut dimasak tanpa menggunakan micin. Menurutnya, makanan yang enak dan sedap tidak selamanya berasal dari micin.

Penggunaan rempah dan bahan baku yang berkualitas menjadi salah satu penentu cita rasa masakan. Selain itu, tanpa micin makanan dan tubuh juga lebih sehat.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif