News
Sabtu, 6 Agustus 2016 - 15:01 WIB

JAJANAN PORNO : Sudah Produksi 11.000 Bihun Bikini, Pembuatnya Tak Berniat Tak Senonoh

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Depok memeriksa sejumlah makanan kemasan saat sidak di pusat belanja dan gerai waralaba di Depok, Jawa Barat, Kamis (4/8/2016). Sidak dilakukan untuk mencegah peredaran makanan ringan bihun kekinian atau yang disingkat bikini dengan kemasan bermuatan pornografi yang belakangan ini penjualannya marak beredar via online. (JIBI/Solopos/Antara/Indrianto Eko Suwarso)

“Jajanan porno” yang bikin geger akhirnya terungkap. Pembuatnya di Depok telah membuat 11.000 Bihun Bikini, namun tak berniat tak senonoh.

Solopos.com, BANDUNG — Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menemukan produsen “Bihun Kekinian” alias snack Bikini di Kota Depak. Kepala BBPOM Bandung Abdul Rahim mengaku pihaknya sudah menyita beberapa barang bukti untuk diperiksa di kantor.

Advertisement

“Kami sudah mendapati pabriknya, sekarang masih dalam penyelidikan,” ujarnya kepada Bisnis/JIBI, Sabtu (6/8/2016).

Dia menyebutkan, label Bihun Kekinian diproduksi di kawasan Bandung, namun setelah dicek kebenarannya ternyata di wilayah Depok. Abdul Rahim mengaku akan mengusut lebih lanjut terkait produk yang diduga sudah menyebar sebagian ke masyarakat.

“Kami terus mendalami motif produsen membuat mi tersebut. Karena ini sangat meresahkan masyarakat,” katanya. “Produsen ini merupakan industri rumah tangga. Di menjual mulai Maret 2016. Mengaku telah memproduksi 11.000 bungkus yang diedarkan melalui sistem online,”

Advertisement

Dalam beberapa hari terakhir, bihun Bikini sempat meresahkan masyarakat karena dianggap tidak senonoh dan ilegal. Camilan tersebut dijual di media sosial seperti instagram dan lainnya.

Snack Bikini ternyata diproduksi sendiri oleh seorang perempuan berusia 19 tahun. Perempuan warga Sawangan Depok ini berinisial TW, lulusan sebuah lembaga pendidikan non-formal di Bandung.

Menurut Abdul Rahim, ide membuat Snack Bikini ini muncul saat tugas membuat wirausaha di salah satu lembaga non pendidikan di Gegerkalong, Bandung. “Mulanya mereka itu kursus di Bandung. Berkelompok, membuat proyek wirausaha,” ujar Abdul.

Advertisement

Karena itu, TW juga tidak menyangka produk yang dibuatnya mengarah ke pornografi. “Kalau dia pikirannya enggak sampai ke sana [pornografi]. Dia juga tidak menyangka makanan yang dibuatnya akan booming,” ujar Kepala Tim Satuan Tugas (Satgas) Anti Kejahatan Anak dan Wanita (Srikandi) Polresta Depok AKP Elly Padiansari, Sabtu (6/8/2016).

Satgas Srikandi ikut dalam penggerebekan yang dilakukan BBPOM Kota Bandung. Menurut Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok ini, TW hanya berpikir membuat bihun kekinian hanya karena menarik perhatian anak. “Dia bilang bihunnya cuma menarik buat anak-anak,” kata Elly.

TW yang kini menjadi mahasiswa jurusan bisnis di Bandung membuat pabrik snack bersama orangtuanya. “Dia buat bihun kekiniannya berlima sama teman-temannya,” ucap Elly.

Atas kejadian ini, TW menyesalinya. “Ya iya [dia menyesal]. Dia enggak tahu bakal seperti ini. Anak-anak suka, tapi kan tanggapan orang beda-beda,” tutur Elly.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif