SOLOPOS.COM - Dokter Lo Siaw Ging duduk di kursi roda di RS Kasih Ibu Solo, Kamis (4/8/2016). (Mahardini Nur Afifah/JIBI/Solopos)
Dokter Lo Siaw Ging telah pulang dari RS Kasih Ibu pada Kamis (4/8/2016) lalu. Pihak RS membebaskan biaya perawatan dokter dermawan itu.
Solopos.com, SOLO — Dokter Lo Siaw Ging telah diizinkan tim dokter Rumah Sakit (RS) Kasih Ibu untuk pulang ke rumah, Kamis (4/8/2016), dan menjalani rawat jalan. Salah satu dokter senior di Solo tersebut telah berada di rumah sakit sejak Jumat (22/7/2016) lalu.
Tim dokter RS Kasih Ibu telah memberikan berbagai program rehabilitasi fisik dan fisioterapi selama hampir dua pekan di RS tersebut setelah serangan stroke yang dialami dokter Lo. Saat jumpa pers Kamis lalu, kondisi dokter dermawan itu jauh lebih baik, mampu berjalan dengan alat bantu jalan (walker) dan berbicara kepada awak media dengan lancar.
“Saya menyampaikan terim kasih kepada dr. Sugandi selaku Direktur RS Kasih Ibu dan semua staf RS, dr Haryani, dan pada pihak pemilik RS ini, yang secara spontan memberikan kebebasan semua perawatan di sini,” kata dia dalam jumpa pers. Baca juga: Dokter Lo Sembuh, Sebulan Lagi Kembali Berpraktik.
Menurut dokter Lo, manajemen RS Kasih Ibu memang membebaskan biaya perawatan dan pengobatan selama dia masuk RS. Dia juga menyampaikan terima kasihnya kepada para dokter yang terlibat dalam perawatan dirinya, seperti dr. Tri Budi Rahadjo, spesialis syaraf, dr. [Sondang] Rexano [ahli rehabilitasi medik], dr. [Ndarumurti] Pangesti, spesialis penyakit dalam, konsultan endokrin medik, dan diabetes.
“Karena perawatan mereka dan termasuk dokter-dokter lain, termasuk staf RS, baik perawat maupun staf-staf penunjang medis dan lain-lain, saya bisa dalam waktu dua pekan sudah bisa dinyatakan sembuh dan boleh berobat jalan.”
Berdasarkan kopi data resume rehabilitasi medik yang diterima reporter Solopos, Mahardini Nur Afifah, dr. Lo Siaw Ging mulai dirawat pada Jumat (22/7/2016) lalu. Saat itu, Lo dinyatakan mengalami keluhan lemah anggota bagian tubuh sebelah kiri serta nyeri dan kaku di bahu sejak pagi. Saat itu, dokter Lo masih bisa berbicara lancar, bisa dipahami, dan daya ingatnya baik, namun belum mampu bangun dari posisi berbaring.