Soloraya
Jumat, 5 Agustus 2016 - 19:30 WIB

PKL SOLO : Pedagang Sunday Market Sesalkan Pemkot Tak Konsisten

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang kaki lima (PKL) berjualan saat Sunday Market di kompleks Stadion Manahan, Solo, Minggu (5/6/2016). PKL tetap berjualan meskipun sebagian menerima pesan singkat Sunday Market libur. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

PKL Solo, pedagang sunday market Manahan menyesalkan Pemkot yang tak kunjung memberi kepastian.

Solopos.com, SOLO–Pedagang kaki lima (PKL) Sunday Market menyesalkan sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Solo yang tidak kunjung memberikan kepastiaan soal penyelenggaraan Sunday Market.

Advertisement

Ketua Serikat Pedagang Minggu Pagi Manahan (SPMPM), Joko Santoso alias Yuli de Santos, meminta Pemkot konsisten dengan keputusan awal hanya meliburkan Sunday Market selama lima pekan terhitung Minggu (17/7/2016) sampai Minggu (14/8/2016) terkait peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas). Dia ingin Pemkot mengizinkan PKL kembali berjualan di kompleks Stadion Manahan per Minggu (21/8/2016).

“Pemerintah kok tidak konsisten? Setelah peringatan Harteknas, seharusnya Sunday Market kembali dibuka di kompleks Stadion Manahan. Pemerintah mesti memenuhi ketentuan awal yang dibuat sendiri. Para PKL padahal sudah mamatuhi arahan pemerintah untuk tidak berjualan di sekitar Manahan saat Sunday Market libur,” kata Yuli saat diminta tanggapan Solopos.com soal isyarat Pemkot yang akan menutup Sunday Market di kompleks Stadion Manahan secara permanen, Jumat (5/8/2016).

Yuli mengatakan peliburan Sunday Market di kompleks Stadion Manahan yang sudah berjalan tiga pekan ini membuat banyak PKL kelimpungan. Menurut dia, banyak PKL yang tidak berjualan demi menanti Sunday Market di kompleks Stadion Manahan diadakan kembali. PKL mendorong Pemkot merealisasikan kebijakan awal untuk membuka Sunday Market lagi setelah peringatan Harteknas di Manahan.

Advertisement

“Belum ada solusi apa pun dari pemerintah untuk pedagang Sunday Market. Mereka bahkan selama tiga Minggu terakhir dengan penuh persiapan mengerahkan personel untuk mencegah pedagang yang mau berjualan di sekitar Manahan. Pedagang jelas menyayangkan sikap pemerintah yang arogan seperti itu. Mereka sudah menyampaikan rencana memindah PKL, tapi tidak dibarengi dengan piliha  tempat relokasi,” tutur Yuli.

Yuli menyampaikan PKL Sunday Market ingin sekali bisa segera menggelar audiensi langsung dengan Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo, bukan dengan pejabat lain. Menurut dia, audiensi diperlukan untuk membahas berbagai hal mengenai peliburan Sunday Market yang dinilai terlalu lama dan rencana relokasi. Yuli berharap Wali Kota pekan ini bisa menyediakan waktu luang untuk berbincang dengan PKL Sunday Market.

“Kami berharap bisa mengadakan audiensi langsung dengan Wali Kota. Kami tidak mewakili kelompok PKL tertentu. Kami membentuk serikat sebagai wadah untuk mengakomodasi aspirasi para PKL. Kalau tidak ada wadah, kami akan susah berkomunikasi. Jadi kami yang ingin beraudiensi ini adalah pedagang yang ingin diperhatikan. Kami mau diajak beraudiensi di luar jam kerja Pak Wali,” papar Yuli.

Advertisement

Salah satu PKL Sunday Market, Dayat, menduga keputusan Pemkot meliburkan Sunday Market hingga lima pekan hanya sebagai upaya untuk memisahkan antara PKL dengan kompleks Stadion Manahan. Dia mendukung langkah Pemkot untuk memperbaiki pengelolan maupun penataan Sunday Market, namun semestinya tidak sampai merelokasi PKL dari kompleks Stadion Manahan.

“Kalau alasan relokasi untuk menyediakan sarana olahraga, kami siap ditata lagi. Pemerintah tidak perlu merelokasi. Kalau pengelolaan Sunday Market bermasalah, pemerintah bisa menyelesaikannya dengan Paguyuban atau UPTD. Kami sekarang juga tidak tahu hasil pemeriksaan Inspektorat terhadap pengelolaan Sunday Market seperti apa,” ujar Dayat.

Sebelumnya, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, belum bisa memastikan kapan PKL Sunday Market bisa beraktivitas kembali di kompleks Stadion Manahan. Dia beralasan Pemkot perlu membenahi Stadion Managan seusai peringatan Hartekbas sehingga kompleks stadion itu harus tetap dikosongkan dari aktivitas PKL.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif