News
Jumat, 5 Agustus 2016 - 11:00 WIB

PILPRES AS : Polling: Popularitas Donald Trump Terjun Bebas, Pertanda Kemenangan Hillary?

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Hillary Clinton (JIBI/Solopos/Reuters)

Pilpres AS kian menunjukkan dominasi calon Partai Demokrat, Hillary Clinton. Dalam polling terakhir, popularitas Donald Trump terjun bebas.

Solopos.com, JAKARTA — Sebuah jajak pendapat nasional terbaru atas dua orang calon Presiden Amerika Serikat (AS) mununjukkan Donlad Trump semakin tertinggal di belakang Hillary Clinton. Hasil jajak pendapat ini diumumkan sepekan setelah berakhirnya konvensi Partai Demokrat dan Republik.

Advertisement

Hal ini juga terjadi seiring dengan semakin banyaknya tokoh Partai Republik yang menarik dukungan terhadap Trump. Pembelotan tersebut terjadi setelah tindakan Trump yang memicu sengketa dengan keluarga mendiang perwira militer muslim AS yang tewas di Irak, Humayyun Khan.

“Pergerakan ke arah Clinton terlihat signifikan pada pekan lalu. Pergerakan ini adalah efek pascakonvensi Clinton, tetapi faktor terbesar adalah menurunnya popularitas Trump,” kata Ken Goldstein seorang profesor politik dari University of San Francisco yang juga merupakan analis polling, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (5/8/2016).

Polling di Penssylvania yang dianggap sebagai barometer suara bagi Trump oleh ahli strateginya menunjukkan bahwa dia tertinggal 11 poin dari Clinton. Dalam jajak pendapat tersebut, Clinton meraup 49% suara sementara Trump hanya berhasil menarik 38%. Survei tersebut diadakan oleh Franklin & Marshall College.

Advertisement

Dalam survei tersebut ditemukan bahwa popularitas Trump di kalangan kulit putih dan pemilih tanpa gelar sarjana juga menurun. Popularitasnya di kalangan pemilih non kulit putih juga terjun 69 poin.

“Mengingat fakta serangan Trump terhadap kaum Hispanik, hal ini akan sangat mempersulit dia untuk memenangkan banyak negara bagian lainnya seperti Colorado, Nevada, dan Florida. Begitu pula dengan Pennsylvania yang semakin penting bagi Trump,” kata Whit Ayres, seorang petugas jajak pendapat terkemuka dari Partai Republik.

Menurut Ayres tempat-tempat tersebut seharusnya menjadi lumbung suara bagi Trump. Namun, sejauh ini tidak satu pun tempat tersebut menunjukkan kemenangan bagi Trump.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif