Jatim
Jumat, 5 Agustus 2016 - 09:05 WIB

NARKOBA MADIUN : 12 Tahun Terakhir, Jumlah Kasus HIV/AIDS di Madiun 248 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah peserta berikrar mengenai penanggulangan HIV/AIDS bersama Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto di Gedung Asrama Haji Kota Madiun, Selasa (2/8/2016). (JIBI/Madiunpos.com/Istimewa)

Narkoba Madiun, jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Madiun sejak 2004 hingga sekarang sebanyak 248 kasus.

Madiunpos.com, MADIUN—Jumlah kasus HIV/AIDS di Kota Madiun pada 2004 hingga Juni 2016 tercatat 248 kasus. Dari jumlah kasus tersebut ada sebanyak 100 orang yang tewas karena teridap HIV/AIDS sedangkan 148 orang masih hidup.

Advertisement

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Madiun, Sugeng Rismiyanto saat acara Sarasehan dan Ikrar Bersama Penanggulangan HIV/AIDS di Gedung asrama Haji Kota Madiun, Selasa (2/8/2016).

Sugeng menyampaikan data kasus AIDS di Indonesia menunjukkan kecenderungan semakin meningkat dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk Jawa Timur menduduki peringkat pertama penyumbang kasus HIV/AIDS di Indonesia.

Dia mengatakan untuk kasus HIV/AIDS di Kota Madiun mulai 2004 sampai dengan Juni 2016 tercatat 248 kasus. Dari temuan tersebut sebanyak 100 orang meninggal dunia dan 148 orang masih hidup.

Advertisement

“Ini merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan kesadaran pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, dunia usaha, maupun masyarakat yang menjadi kunci keberhasilan dalam upaya pencegahan HIV dan penanggulangan AIDS,” kata dia dalam siaran pers.

Dia menyampaikan HIV dan narkoba merupakan salah satu persoalan besar yang tengah dihadapi bangsa Indonesia dan bangsa di dunia. Saat ini ada jutaan orang di dunia terutama generasi muda telah menjadi korban HIV/AIDS dan narkoba.

Lebih lanjut, Sugeng mengajak kepada masyarakat untuk meningkatkan pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dengan jalan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Selain itu, perlu dipastikan seluruh populasi kunci dan berisiko mendapatkan informasi yang tepat dan benar mengenai HIV/AIDS dan menjalankan perilaku aman dari HIV.

Advertisement

“Dipastikan juga ODHA memiliki kemudahan akses dalam perawatan dan pengobatan,” jelas dia.

Dalam kesempatan tersebut juga dibacakan ikrar penanggulangan HIV/AIDS yang berisi bahwa sipa melakukan pencegahan penularan HIV/AIDS dimulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Siap berperan nyata dalam penaggulangan HIV/AIDS secara komprehensif dan berkesinambungan. Selain itu, siap mengupayakan pengurangan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS serta menciptakan lingkungan kondusif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif