Soloraya
Jumat, 5 Agustus 2016 - 12:40 WIB

INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Muncul Besi Dibahu Jalan, Pengguna Jalan Waswas

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sebuah kendaraan menghindari lubang jalan di Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (4/8/2016). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Infrastruktur Sukoharjo di jalan lintas kabupaten di Nguter membuat warga waswas.

Solopos.com, SUKOHARJO – Kemunculan besi cor di bahu jalan membuat pengguna jalan lintas kabupaten waswas. Jika besi itu tak segera ditimbun dikhawatirkan mencelakaan pengguna jalan. Sementara kekhawatiran pengguna jalan teratasi dengan rambu sederhana yang dipasang warga.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, Kamis (4/8/2016) lubang jalan dengan besi terlihat terjado di ruas jalan Desa Plesan, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo. Jalur tersebut menjadi jalur menuju kawasan industri Nguter. Juga jalur lintas kabupaten dari Songgorunggi, Nguter, Sukoharjo menuju Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Tanda cat putih sedikit membantu pengguna jalan akan bahaya tersebut.

Beberapa pengguna jalan seperti Suryanti, 32, warga Celep, Nguter, Sukoharjo, Wagino, 30, warga Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri dan Sugiyanto, 40, warga Desa Plesan, Nguter, Sukoharjo ditemui meminta besi yang menyembul di bahu jalan segera ditutup. Mereka menilai keberadaan besi sangat membahayakan pengguna jalan.

“Apalagi kondisi malam sangat gelap karena lampu penerangan jalan sedikit sehingga lubang jalan sangat membahayakan,” ujar Suryanti.

Advertisement

Dia mengapresiai warga yang berinisiatif memberi rambu di sekitar lokasi lubang jalan sehingga pengguna bisa menghindar.

Namun demikian, Suryanti yang kesehariannya melajo dari rumah ke tempat kerjanya di Telukan, Grogol meminta lubang jalan segera ditutup. Hal sama disampaikan Wagino dan Sugiyanto. Wagino mengaku kaget melihat lubang jalan dengan kondisi rangkaian besi terbuka.

“Anehnya salah satu besi agak menyembul. Ketika menancap ban kendaraan sangat berbahaya. Saya melihat lubang jalan tersebut saat Lebaran lalu. Waktu itu saya bersilaturahim ke salah satu rumah famili di Nguter,” kata Wagino.

Advertisement

Sementara itu, Sugiyanto menyatakan, kampungnya bersama desa yang lain menjadi kawasan industri baru di Kabupaten Sukoharjo. Menurutnya, kendaraan yang melintas bertonase berat dan besar.

“Jika kendaraan bersimpangan tepat di lokasi lubang jalan akan membahayakan. Jadi segera saja ditutup dan dibenahi. Kalau perlu kelas jalan dinaikkan. Misalkan dahulu hanya berkelas untuk kendaraan bertonase 10 ton diubah menjadi kelas bertonase 10 ton atau lebih.”

Lebih lanjut dikatakannya, truk-truk pabrik bertonase besar sehingga lebar jalan tidak mendukung lagi. Kepala DPU Sukoharjo, Hufroni hingga berita ini ditulis belum bisa dihubungi. Namun diperoleh kabar ruas jalan tersebut segera dibangun.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif