Soloraya
Jumat, 5 Agustus 2016 - 21:15 WIB

INFRASTRUKTUR SOLO : Proyek Rp3,5 Miliar Hanya Dikerjakan 10 Pekerja!

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan perumahan (Rachman/JIBI/Bisnis)

Infrastruktur Solo, pembangunan SDN Panularan Laweyan senilai Rp3,5 miliar hanya dikerjakan 10 orang.

Solopos.com, SOLO–Komisi IV DPRD menyoroti jumlah tenaga kerja pembangunan SDN Panularan, Laweyan. Proyek senilai Rp3,5 miliar itu hanya dikerjakan sekitar 10 orang. Legislator khawatir minimnya jumlah sumber daya manusia (SDM) membuat proyek tidak selesai tepat waktu.

Advertisement

Terbatasnya jumlah tenaga kerja tersebut ditemukan saat Komisi IV sidak di sekolah setempat, Jumat (5/8/2016). Anggota Komisi IV, Reny Widyawati, terkejut melihat hanya 10 pekerja yang mengerjakan pengecoran pilar bangunan. Menurut Reny, jumlah tersebut tidak ideal untuk proyek senilai miliaran rupiah. “Saya tadi menghitung hanya 10 pekerja yang ngecor dan membenahi kolom-kolom bangunan. Menurut saya jumlah itu kurang proporsional,” ujar Reny saat ditemui wartawan di sela sidak.

Reny mendesak rekanan menambah jumlah tenaga kerja untuk memercepat dan meningkatkan kualitas bangunan. Terlebih hingga awal Agustus ini, progress pembangunan baru menyentuh 30%. Reny menilai idealnya proyek yang dimulai Juni itu sudah mencapai 50%. Pembangunan SDN Panularan ditarget rampung sekitar November-awal Desember.

“Kami sarankan ada penambahan tenaga kerja,” ujar legislator Partai Demokrat itu.

Advertisement

Selain jumlah SDM, Komisi IV menyoroti komitmen kontraktor yakni PT Duta Mas Indah dalam melaksanakan pembangunan. Komisi IV mendapati indikasi proyek di-subkan oleh rekanan asal Semarang tersebut. Reny meminta rekanan tidak main-main dalam menggarap proyek yang didanai APBD miliaran. “Kami dengar pembangunan justru dikerjakan oleh seseorang yang sering menggarap proyek di Solo. Kami minta kontraktor hati-hati. Jangan sampai kasus proyek Puskesmas Pucangsawit terulang.”

Sekretaris Komisi IV, Asih Sunjoto Putro, melihat kualitas pengerjaan dan spek bangunan di SDN Panularan sudah cukup baik. Namun senada Reny, Asih menyesalkan minimnya tenaga dalam pekerjaan berat seperti pengecoran. Dia menilai pembangunan bisa molor jika SDM tak segera ditambah.

“Indikasi molor sudah terlihat dari progress saat ini yang baru 30%, padahal mestinya bisa 50%,” ujarnya kepada Solopos.com.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif