Teknologi
Jumat, 5 Agustus 2016 - 20:25 WIB

FENOMENA ALAM : Kampanye Lapan: 6 Agustus Matikan Lampu, Lihat yang Terjadi!

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fenomena Ribuan Bintang (Okezone)

Fenomena alam galaksi Bima Sakti bisa dinikmati masyarakat dengan kampanye Malam Langit Gelap.

Solopos.comn, JAKARTA — Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengajak masyarakat untuk ikut menyelamatkan malam langit gelap dari polusi cahaya dengan mematikan semua lampu di luar ruangan selama satu jam pada pukul 20.00 hingga 21.00 setiap 6 Agustus.

Advertisement

Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, saat meluncurkan kampanye Malam Langit Gelap di Jakarta,  mengatakan ajakan mematikan lampu selama satu jam pada 6 Agustus malam agar kesempatan untuk dapat mengamati galaksi Bima Sakti dengan ratusan miliar bintang lebih besar, mengingat langit cerah di musim kemarau bulan Agustus lebih berpeluang, sekaligus mengingatkan masyarakat pada Hari Keantariksaan.

“Aksi kampanye Malam Langit Gelap atau Dark Sky Night bertujuan membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menyelamatkan langit malam dari polusi cahaya. Aksi tersebut sekaligus bentuk kampanye hemat energi,” ujar Thomas, seperti dilansir Antara, Jumat (5/8/2016).

Ia mengatakan kampanye yang digelar LAPAN ini juga menjadi penting untuk memberikan pengertian pada masyarakat pentingnya sains, khususnya sains keantariksaan dan teknologi penerbangan.

Advertisement

Kampanye Malam Langit Gelap dipilih guna melibatkan masyarakat secara langsung dengan sains keantariksaan, mengingat bila hanya bicara teknologinya akan sangat terbatas digunakan dan diikuti langsung oleh masyarakat.  “Contoh nyatanya sains antariksa untuk publik adalah Gerhana Matahari Total 2016 lalu yang diikuti seluruh masyarakat dunia,” tambah Thomas.

Pemandangan langit malam dengan tampakan jelas galaksi Bima Sakti, ia mengatakan kini sudah sangat langka terjadi di wilayah perkotaan dunia karena parahnya tingkat polusi cahaya.

Polusi yang dimaksud adalah bertaburnya cahaya lampu perkotaan yang mengakibatkan langit tampak terang dan mengalahkan cahaya bintang. Miliaran gugusan bintang yang redup seperti Sungai Perak, Gingga, Jalur Susu atau Milky Way, atau Selendang Bima Sakti hilang dari pandangan mata karena kalah oleh polusi cahaya.

Advertisement

Rasi Angsa (Cygnus) di langit utara dengan Segitiga Musim Panas (Summer Triangle), tiga bintang terang di sekitar Rasi Angsa yakni Vega, Deneb, dan Altair akan terlihat. Sedangkan di langit selatan akan terlihat Rasi Layang-layang atau Salib Selatan yang biasa digunakan sebagai petunjuk arah selatan. Sementara itu, Rasi Kalajengking (Scorpio) dengan bintang terang Antares persis akan terlihat di atas kepala, katanya.

Seperti dikutip dari Okezone, Jumat, Kepala LAPAN mengusulkan menjadikan daerah tertentu sebagai kawasan bebas polusi cahaya atau biasa disebut Taman Langit Gelap (Dark Sky Park).

LAPAN juga mengusulkan kawasan sekitar Observatorium Nasional yang akan dibangun di Kupang sebagai Taman Langit Gelap. Beberapa kawasan di Nusa Tenggara Timur sangat potensial untuk dijadikan Taman Langit Gelap.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif