Sport
Jumat, 5 Agustus 2016 - 22:20 WIB

ATLET DIFABEL : Dana Hibah untuk NPC DIY Cair

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Atlet difabel di DIY mendapatkan fasilitas di antaranya dana hibah dari pemerintah

Harianjogja.com, JOGJA– Dana hibah untuk National Paralympic Comittee (NPC) DIY sudah bisa dicairkan.

Advertisement

Hariyanto, Ketua Umum NPC DIY, Kamis (4/8/2016) mengungkapkan dana tersebut kabarnya sudah bisa dicairkan sejak  Rabu (3/8/2016) lalu.

Kepastian itu didapatkannya melalui pesan singkat dari Bendahara Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Istimewa Yogyakarta (DPPKA DIY) DPPKA Sunarjo kemarin.

Dengan begitu, pihaknya pun akan segera mengalokasikan anggaran tersebut ke pos-pos yang sudah ada. Terlebih, pelaksanaan ajang Peparnas 2016 tinggal dua bulan lagi.

Advertisement

Di antaranya adalah untuk pembiayaan pemusatan latihan daerah (puslatda) bagi sekitar 100 atlet yang telah berlangsung sejak April 2016, pembelian peralatan sebagai pendukung latihan dalam menghadapi Peparnas 2016, pemberangkatan kontingen, akomodasi, maupun pelaksanaan ketika pertandingan Peparnas 2016 berlangsung hingga selesai nantinya.

Seperti diketahui, dari dana yang dianggarkan oleh pemerintah daerah sejumlah Rp5 miliar, pihaknya baru mengajukan kebutuhan sekitar Rp3,5 miliar.

Setidaknya masih ada sisa anggaran sekitar Rp1,5 miliar. Ia berharap tali asih atau bonus atlet yang belum sempat dimasukkan dalam anggaran tersebut nantinya bisa diajukan lagi dalam anggaran biaya tambahan (ABT) Perubahan pada Oktober 2016 mendatang.

Advertisement

Dari total 13 cabang olahraga yang dipertandingkan dalam Peparnas 2016, NPC DIY memang hanya mengikuti 10 di antaranya saja.

Kesepuluh cabang olahraga itu masing-masing adalah atletik, angkat berat, bulutangkis, catur, bola voli duduk, renang, tenis meja, tenis lapangan, panahan, dan cabor baru goal ball.

Sementara tiga lainnya yakni cabor bowling, judo tuna netra, dan sepakbola celebral palsy (cp) tidak diikuti karena kurangnya persiapan dan tidak memiliki tempat latihan bowling. Dari sepuluh cabor tersebut ada sekitar 100 atlet seleksi yang terdata di dalamnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif