SOLOPOS.COM - Sebanyak 14 orang PSK dan pasangan selingkuh berdiri menghadap ke dinding saat diperiksa anggota Satuan Sabhara Polres Sragen di Mapolres Sragen, Kamis (2/6/2016). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)
Razia Sragen digelar di kawasan Bayanan, Sambirejo.
Solopos.com, SRAGEN — Seorang pegawai negeri sipil (PNS) asal Kabupaten Ngawi kedapatan berduaan dengan pasangan tidak resminya di sebuah penginapan di kawasan Objek Wisata Pemandian Air Panas Bayanan, Sambirejo, Sragen, Kamis (4/8/2016).
Razia penyakit masyarakat (pekat) itu digelar tim gabungan dari Satpol PP Provinsi Jawa Tengah dan Satpol PP Sragen. Dalam razia itu, tim gabungan mendapati empat pasangan bukan suami istri di sejumlah penginapan di lokasi. Salah satu yang terjaring razia merupakan oknum PNS dari Ngawi.
“Informasi adanya razia pekat ini kemungkinan sudah bocor. Saat kami meminta petugas untuk menyurvei lokasi, ada banyak PSK [pekerja seks komersial] di sekitar Bayanan. Namun, dalam razia kali ini tidak ada PSK yang terjaring. Kami hanya menjaring empat pasangan tidak resmi,” terang Kepala Satpol PP Sragen Dwi Sigit Kartanto kepada Solopos.com seusai razia.
Empat pasangan bukan suami istri itu selanjutnya dibina di lokasi. Mereka juga diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka itu.
Kepada oknum PNS tersebut, Satpol PP mengingatkan perbuatan dia melanggar PP No. 53/2010 tentang Kedisiplinan PNS.
“Sebagai pelayan masyarakat, seorang PNS tidak pantas melakukan perbuatan yang melanggar norma kesopanan dan kesusilaan,” jelas Sigit.
Selain razia pekat, tim gabungan juga menggelar razia pajak kendaraan di daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Razia itu juga diikuti tim dari Unit Pelayanan Pendapatan dan Pemberdayaan Aset Daerah (UP3AD) Jawa Tengah, Satpol PP Provinsi Jawa Timur, Satlantas Sragen dan Dishukominfo Sragen.
“Kegiatan ini bertujuan menekan angka tunggakan pajak kendaraan bermotor. Namun, kalau ada pengguna jalan yang melanggar aturan berkendaraan ya akan ditindak Satlantas,” terang Sigit.