News
Kamis, 4 Agustus 2016 - 18:30 WIB

INDUSTRI PESAWAT NASIONAL : Diminta Bantu Sertifikasi N219, Ini Nasihat Airbus untuk Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Konsep Pesawat N-219 buatan PT Dirgantara Indonesia (DI). (Istimewa/en.wikipedia.org)

Industri pesawat nasional harus bersabar menunggu sertifikasi N219. Airbus Group siap membantu PT Dirgantara Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Airbus Group menilai sertifikasi pesawat N219 buatan PT Dirgantara Indonesia membutuhkan dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah Indonesia. Pesawat N219 adalah pesawat berpenumpang 19 orang produksi PT Dirgantara Indonesia (PT DI).

Advertisement

Pesawat ini memiliki kelebihan bisa lepas landas dalam jarak yang pendek. Seperti diketahui, pesawat ini dikerjakan seluruhnya oleh anak bangsa dan dirancang sejak 2007 lalu.

Dalam Paris Airshow 2015 di Le Bourget, Prancis, Menteri BUMN Rini Soemarno pernah menuturkan kepada pihak Airbus untuk membantu PTDI dalam mendapatkan sertifikasi pembuatan pesawat. Atas permintaan ini, Head of Military Aircraft dari Airbus Defence and Space Fernando Alonso mengungkapkan pihaknya akan membantu PT DI tidak hanya dalam sertifikasi ini saja, tetapi untuk kerja sama yang lebih panjang.

“Saya pikir sertifikasi merupakan proses yang penting dalam organisasi, baik industri dan pemerintah. Kita senang jika dapat mendukung PT DI dalam mempersiapkan organisasi yang baik. Tidak hanya untuk sertifikasi N219, tetapi juga proyek lainnya,” paparnya, Kamis (4/8/2016).

Advertisement

Namun, dia mengingatkan bahwa sertifikasi ini memerlukan banyak tahapan. Dalam penilaian Airbus, PTDI dan pemerintah Indonesia harus menunjukan dan memastikan bahwa pembangunan setiap pesawat dilakukan dengan cara dan kualitas yang sama sebelum akhirnya dilakukan audit serifikasi.

“Dari semua proses ini yang terpenting adalah memastikan kemampuan dan prosedur dalam pembangunan pesawat tidak hanya dari sisi PTDI, tetapi juga pemerintah dalam hal ini Dirjen Perhubungan Udara,” ungkapnya.

Terkait dengan lama proses audit hingga sertifikasi keluar, Alonso tidak dapat memastikan hal tersebut. Namun, dia memperkirakan Airbus biasanya memerlukan waktu selama satu tahun untuk melakukan sertifikasi pesawat.

Advertisement

Berdasarkan pengalaman Airbus sebagai produsen pesawat, dia mengimbau agar PTDI membangun industrinya dengan fondasi yang kuat. “Anda tidak dapat membangun rumah yang bagus tanpa fondasi yang kuat,” tegasnya.

Sayangnya, dia mengaku belum dapat memberikan kepastian terkait sertifikasi ini karena pihak Airbus baru akan mengunjungi PTDI esok hari, Jumat (5/8/2016). Alonso sendiri melihat sertifikasi terhadap N219 akan membantu Airbus mengembangkan pasar di Asia karena wilayah ini merupakan pasar penting bagi perusahaan.

Terkait dengan keinginan Indonesia membeli pesawat Airbus A400M, Alonso menuturkan dirinya belum mengetahui kebutuhan Indonesia. Namun, dia menuturkan pesawat ini dapat mengangkut kargo militer, seperti helikopter dan kendaraan perang serta eskavator. Bahkan, pesawat ini bisa mendarat di airstrip dengan jarak yang pendek. Adapun negera-negara yang sudah mengunakan pesawat ini antara lain Turki, Mali, dan Prancis. Pesawat ini juga turut membantu operasi udara di Iraq dan Suriah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif