SOLOPOS.COM - Parade Gejog Lesung dengan kolaborasi kelompok penyanyi yang tampil memeriahkan pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) di Kulonprogo, Jumat (29/8/2014) di Alun-alun Wates. (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)
Dana keistimewaan DIY di Kulonprogo digunakan untul meningkatkan perekonomian
Harianjogja.com, KULONPROGO-Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan bahwa sejumlah terobosan penggunaan dana keistimewaan (Danais) memang terus diupayakan oleh Pemkab Kulonprogo.
Sejumlah rancangan program seperti Taman Kerajaan Nunsantara dan Pedepokan Seni di Girimulyo sendiri ditargetkan akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
“Selama ini sudah kita lakukan [inovasi penggunaan Danais],” ujarnya ditemui di Gedung Kaca, Wates, Rabu (3/8/2016).
Ia memaparkan selama ini Danais telah digunakan hingga Rp30 miliar untuk pembangunan Taman Budaya yang masih membutuhkan banyak dana lagi hingga penyelesaiannya.
Terobosan juga dilakukan dengan pengembangan wisata Gua Kiskendo dengan sendratarinya sehingga layak dijual kepada kalangan luas dan meningkatkan kunjungan ke Kulonprogo.
Sejumlah kegiatan lain seperti audiensi di televisi juga menjadi penggunaan Danais yang tidak melulu berfokus pada seni dan kebudayaan.
Mendatang, Hasto berencana mengajukan penggunaan Danais untuk pengembangan Taman Raja Nusantara di Girimulyo. Proyek yang diperkirakan akan memakan dana hingga Rp8 triliun ini akan mengambil luas lahan hingga 43 hektare.
Mega proyek ini dirancang untuk menyediakan tiap anjungan seluas 1 hektare untuk satu kerajaan masa lalu yang pernah bertahta di Nusantara.
Ia optimis bahwa selain menjadi upaya dokumentasi sejarah dan budaya, proyek ini akan menjadi suatu kesempatan yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat.