News
Rabu, 3 Agustus 2016 - 16:31 WIB

ES KOPI BERUJUNG MAUT : Ahli Toksikologi Diminta Analisis Gestur Jessica Garuk Tangan, Pengacara Protes!

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Es kopi berujung maut terus disidangkan. Ahli toksikologi Polri diminta menganalisis gestur Jessica yang menggaruk tangan.

Solopos.com, JAKARTA — Lanjutan sidang kasus es kopi berujung maut di PN Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016), diisi kesaksian ahli toksikologi Laboratorium Pusat Mabes Polri, Kombes Pol. Dr Nur Samran Subandi. Dia menegaskan penjelasan saksi ahli sebelumnya, yaitu ahli forensik RS Bhayangkara Jakarta, dr. Slamet Purnomo.

Advertisement

Nur menjelaskan efek sianida yang korosif. Sebagai gambaran, dia menjelaskan pengalamannya menyentuh sianida dengan tangannya sendiri. Namun, dia tak pernah mencobanya dengan lidah karena efeknya yang korosif.

“Ini racun kuat, tapi terurai dengan cepat yang bisa menghilang, suasana asam, seperti dalam lambung, mengandung HCl. Jika kena HCl, sianida akan terlepas dalam bentuk gas HCN. Kedua, karena panas [dia cepat menguap], karena itu banyak dipakai di penangkapan di karang,” jelasnya.

Penjelasan ini menarik perhatian Hakim Binsar. Hakim menanyakan lebih detail bagaimana efek sianida jika tersentuh kulit tangan. Nur menjawab tangan akan merasa gatal hingga melepuh tergantung kadar sianidanya.

Advertisement

“Kalau dicium ini seperti almond, ini sangat basa, seperti soda PH 14, baunya pasti ga enak,” jawabnya. Hakimnya pun bertanya lagi, “reaksinya, ini lain dari kopi baunya, kalau tangan? Kan Anda tadi cerita pernah memegang sianida”.

Hakim Binsar pun menegaskan lagi. “Coba dicocokkan ke CCTV, apakah tangan terdakwa garuk-garuk [ditayangkan gestur Jessica menggaruk-garuk tangannya] ini tanda keracunan sianida tidak?”

Kontan, pengacara Jessica, Otto Hasibuan, protes dan langsung dijawab Binsar. “Jangan takut, kenapa takut?” katanya. “Bukan takut Yang Mulia, tapi aturan mainnya Yang Mulia,” kata Otto.

Advertisement

Nur akhirnya menjawab. “Saya polisi dan scientist Yang Mulia, kalau gini saya enggak bisa saya katakan [tangan Jessica kena sianida]. Tapi salah satu gejala itu, karena pernah saya rasakan sendiri, gatal. Tapi kalau dia menggaruk saya tak bisa menyimpulkan itu,” ujarnya.

Nur pun memperkuat pernyataannya soal efek kulit yang terkena sianida. “Gatalnya langsung?” tanya hakim. “Lama Yang Mulia, kalau enggak cepet dicuci, melepuh, tapi tergantung jumlahnya, kalau banyak ya parah,” jawab Nur.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif