Soloraya
Selasa, 2 Agustus 2016 - 06:10 WIB

INFRASTRUKTUR SRAGEN : DPU Bantah Perawatan Asal-Asalan di Jalur Sambirejo-Gondang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Antara/Fikri Yusuf)

Infrastruktur Sragen, DPU menuding truk pengangkut galian C menjadi biang kerusakan jalur Sambirejo-Gondang.

Solopos.com, SRAGEN–Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen membantah perawatan jalan alternatif Sambirejo-Gondang melalui Jambeyan dikerjakan secara asal-asalan. DPU menuding truk tambang galian C sebagai biang kerusakan jalan yang baru diperbaiki tersebut.

Advertisement

“Perawatan jalan itu adalah kegiatan rutin dari DPU. Itu sudah sesuai standar dan aturan yang berlaku. Kalaupun akhirnya rusak kembali, itu karena kerap dilintasi truk bertonase tinggi,” terang Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPU Sragen Hutomo Ramelan saat ditemui wartawan di kantornya, Senin (1/8/2016).

Pemkab Sragen mengalokasikan anggaran senilai Rp3 miliar untuk perawatan jalan secara rutin melalui APBD 2016. Dalam pembahasan APBD Perubahan 2016, DPU mengusulkan penambahan Rp1 miliar untuk perawatan jalan. Sasaran perawatan jalan itu adalah seluruh jalan kabupaten yang tidak disasar proyek perbaikan. ”Perawatan jalan itu biasanya dalam bentuk tambal sulam. Kalau di satu titik sudah selesai, pindah ke titik lain. Pengerjaannya pun tidak perlu menutup jalan. Jalan itu baru boleh dilintasi kendaraan setelah kering. Kalau belum kering tapi sudah dilewati ya bakalan rusak lagi,” jelas Tomi, sapaan akrabnya.

Tomi menyebut truk dump pengangkut material galian C dari Gunung Tugel di Desa Jambeyan itu sudah melanggar batas tonase. Dia menegaskan tugas DPU sebatas merawat jalan. Apabila ditemukan kerusakan jalan, DPU akan menerjunkan tim untuk memperbaikinya. ”Kalau menyangkut pelanggaran batas tonase, bukan DPU ya menanganinya. Tugas kami sebatas memperbaiki kerusakan jalan,” papar Tomi.

Advertisement

Sementara itu, warga setempat menginginkan jalan yang rusak itu diperbaiki kembali. Warga meyakini kerusakan jalan itu bukan semata karena kerap dilintasi truk galian C bertonase tinggi. ”Selama kualitas bangunan jalan itu memadai tentu tidak mudah rusak. Sebaliknya, kalau kualitas bangunan jalan buruk, mana bisa tahan lama,” terang Parnyo warga setempat.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif