Jogja
Selasa, 2 Agustus 2016 - 17:20 WIB

BISNIS PROPERTI DIY : Penjualan Bahan Bangunan Turun 25%

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bisnis properti DIY lesu berdampak pada penjualan bahan bangunan yang juga turun

Harianjogja.com JOGJA-Kondisi ekonomi yang belum stabil membawa dampak terhadap penjualan bahan bangunan. Jika dibandingkan tahun 2015, penjualan tahun ini turun 25%.

Advertisement

Setidaknya kondisi itu dialami Aditya Chandra Widodo, pengusaha Toko Bangunan Gunung Sari di Jl. Kusumanegara, Jogja. Ia mengatakan, hampir semua jenis bahan bangunan mulai dari besi beton, paku, cat, hingga semen turun 25%. “Trennya sekarang sepi. Bagus tahun kemarin. Sekarang turun 25 persen,” kata Aditya ditemui di tokonya, Senin (1/8/2016) pagi.

Aditya mengatakan, harga bahan bangunan saat ini cenderung stabil, bahkan ada komoditas yang harganya turun setelah Lebaran kemarin, seperti semen. Saat ini harga semen Gresik Rp46.000 per sak sementara pada Lebaran mencapai Rp50.000 per sak.

Harga besi juga terbilang stabil. Besi panjang ukuran 8 ml dijual Rp34.000 per batang, 10 ml dijual Rp51.000 per batang, dan 12 ml dijual Rp74.000 per batang. Sementara paku ukuran 2 inci Rp11.000 per kg.

Advertisement

Semen yang harganya dinilai semakin terjangkau juga belum mampu menarik masyarakat untuk berbelanja bahan bangunan. “Harganya turun banyak tetap nggak keluar [laku]. Orang mungkin masih menahan diri untuk membangun rumah. Nanti kalau proyek sudah jalan, kita mengikuti,” kata dia.

Pihaknya juga menyediakan semen dalam plastik kiloan untuk memberi alternatif kepada masyarakat yang ingin membeli semen dalam bentuk ecer. Setiap 1 kg semen dijual Rp2.000 per kg. Sementara semen 1 sak berisi 40 kg.

Meski penjualan lesu, penjualan komoditas semen terbilang lebih bagus dibandingkan komoditas lainnya. Dalam sehari ia menjual 100 sak meski jika dilihat secara kuantitas mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

Advertisement

Turunnya penjualan bahan bangunan juga dialami Toko Bangunan Oentoeng di Jl. Godean Km.4 Sleman. Henry selaku pemilik  mengaku tahun ini penjualan masih landai dan belum menunjukkan perbaikan. “Masih datar,” ujar dia.

Di toko miliknya, ia menjual semen Gresik dengan harga Rp45.000 per sak, semen Holcim Rp46.000 per sak, semen Bima Rp44.000 per kg, dan Tiga Roda Rp44.000 per kg.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif