Jogja
Senin, 1 Agustus 2016 - 14:20 WIB

PSIM JOGJA : Pergerakan yang Sia-Sia, Mengapa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

PSIM Jogja berhasil mengalahkan PSIS Slemarang

Harianjogja.com, BANTUL-Keberhasilan PSIM Jogja menjegal rekor belum terkalahkan PSIS Semarang, Sabtu (30/7/2016) siang lalu di Stadion Sultan Agung seolah memang mengobati kekecewaan publik Jogja atas dua kekalahan beruntun di kandang lawan. Namun, itu bukan berarti permainan dari anak asuhan Erwan Hendarwanto sudah memuaskan.

Advertisement

Dalam laga itu, kedua tim memang nyaris berbagi rata serangan. Hanya saja, PSIS Semarang lebih banyak menunggu ketimbang berinisiatif menyerang. Sebaliknya, para pemain Laskar Mataram lah yang kerap berinisatif untuk tampil ofensif.

Di menit awal, suhu yang cukup panas memang membuat serangan kedua tim menjadi tak maksimal. Terlebih PSIM Jogja, aliran bola-bola pendek dengan mengandalkan kecepatan kedua sayapnya, nyaris tak terlihat.

Advertisement

Di menit awal, suhu yang cukup panas memang membuat serangan kedua tim menjadi tak maksimal. Terlebih PSIM Jogja, aliran bola-bola pendek dengan mengandalkan kecepatan kedua sayapnya, nyaris tak terlihat.

Beruntung, emosi pemain PSIS Semarang yang kerap terpancing membuat mereka melakukan beberapa pelanggaran tak perlu di titik-titik rawan. Seharusnya ini bisa dimanfaatkan oleh pemain PSIM Jogja. Tapi sayangnya, beberapa tendangan bebas yang dilakukan baik oleh Gilang Pratama dan Dimas Priambodo, belum membuahkan angka.

Serangan terus mereka bangun sejak dari double pivot mereka, Dimas Priambodo dan Gilang Pratama. Namun, lebih banyak mengandalkan serangan dari tengah, membuat lini pertahanan PSIS Semarang pun lebih mudah mematahkannya. Terlebih, lini pertahanan PSIS Semarang banyak dihuni oleh pemain-pemain berpengalaman macam Muhammad Tegar dan Ahmad Bahtiar.

Advertisement

Barulah di babak kedua, tepatnya ketika Pelatih PSIM Jogja Erwan Hendarwanto memasukkan Johan Arga menggantikan Krisna Adi, permainan Laskar Mataram kembali hidup. Masuknya Johan Arga yang kondisi staminanya masih cukup prima membuat sayap PSIM Jogja sedikit memiliki tenaga untuk membongkar pertahanan PSIS Semarang.

Ditempatkannya Juni Riyadi sebagai penyerang semu membuat kedua sayap menjadi lebih aktif bergerak. Alhasil, itu pun membuat mobilitas dan rotasi posisi keempat pemain di lini serang PSIM Jogja menjadi lebih tinggi.

“Tapi tetap saja, mobilitas, daya jelajah, dan frekwensi rotasi yang tinggi tapi tak efektif, ya tetap saja percuma,” kata Erwan kepada Harianjogja.com, Minggu (31/7/2016) siang.

Advertisement

Memang, meski keempat pemain itu aktif bergerak dan saling bertukar posisi, namun efektivitas gerakan mereka masih terbilang sangat kurang. Betapa tidak, aliran bola yang mereka hasilkan memang tidak bermuara pada terciptanya peluang, melainkan seolah hanya berhenti pada upaya memancing para bek PSIS Semarang untuk keluar dari jantung pertahanannya saja.

“Jarang sekali bola masuk kotak penalti. Kalaupun masuk, tak ada pemain lain yang mensupportnya,” imbuh Erwan.

Itulah sebabnya, sebelum PSIM Jogja kembali berlaga di laga lanjutan fase Grup 4 Indonesia Soccer Championship (ISC) B menjamu Persijap Jepara di tempat yang sama, Erwan merasa perlu untuk kembali mengasah kreativitas lini tengahnya itu. Setidaknya, menurut mantan asisten Seto Nurdiyantoro saat menukangi PSIM Jogja dua musim lalu itu, pergerakan pemain yang tak efektif, hanya akan membuat stamina pemainnya menjadi lebih cepat terkuras.

Advertisement

Belum lagi hal itu terkait erat dengan kondisi psikologi pemain. Dengan banyak diperkuat pemain muda minim jam terbang, ia khawatir hal itu akan membuat pemain kesulitan mengontrol emosinya jika dihadapkan pada kondisi frustasi lantaran kesulitan menembus jantung pertahanan lawan. “Jadi persoalan kami adalah tingginya mobilitas pemain, tapi rendahnya efektivitas aliran bola ke depan. Itu saja,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif