Soloraya
Senin, 1 Agustus 2016 - 20:40 WIB

PENGGEREBEKAN DENSUS 88 : 3 Warga Klaten Dipulangkan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penggerebekan di Tulung, Klaten, Sabtu (23/7/2016), Densus 88 menangkap pasutri diduga terkait jaringan teroris Nur Rohman. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/Solopos)

Terduga teroris Klaten, 3 warga yang sebelumnya ditangkap Densus 88 dipulangkan.

Solopos.com, KLATEN–Tiga orang asal Klaten yang sebelumnya ditangkap tim Densus 88 Antiteror pada Sabtu (23/7/2016) lalu sudah dipulangkan. Dua dari ketiga orang itu merupakan pasangan suami istri berinisial WN, 40, dan ZB, 38, asal Desa Sorogaten, Kecamatan Tulung.

Advertisement

Pasangan tersebut merupakan pemilik kandang ayam yang berlokasi di Desa Gedongjetis, Tulung. Pelaku bom bunuh diri di Mapolresta Solo, Nur Rohman, diketahui pernah bekerja sebagai anak kandang di tempat usaha milik WN selama beberapa bulan sebelum melakukan aksinya.

Sekretaris Desa (Sekdes) Sorogaten, Sukoyo, tak menampik WN dan ZB sudah dipulangkan sejak beberapa hari lalu. Hanya ia tak mengetahui secara persis kapan pasangan tersebut pulang. “Ya hanya sudah kelihatan di rumah saja. Tepatnya kapan saya tidak tahu pasti,” kata dia saat ditemui wartawan di kantor Desa Sorogaten, Senin (1/8/2016).

Advertisement

Sekretaris Desa (Sekdes) Sorogaten, Sukoyo, tak menampik WN dan ZB sudah dipulangkan sejak beberapa hari lalu. Hanya ia tak mengetahui secara persis kapan pasangan tersebut pulang. “Ya hanya sudah kelihatan di rumah saja. Tepatnya kapan saya tidak tahu pasti,” kata dia saat ditemui wartawan di kantor Desa Sorogaten, Senin (1/8/2016).

Sukoyo mengaku pemerintah desa tak menerima surat tembusan terkait pemulangan pasangan tersebut. Ia menjelaskan pasangan itu berdomisili di Sorogaten namun selama ini administrasi kependudukan masih tercatat sebagai warga Desa Gedongjetis, Tulung.

Sementara itu, WN serta ZB belum bisa ditemui. Saat didatangi ke rumahnya di Sorogaten, kondisi pintu rumah tertutup. Hanya terdapat sebuah sepeda motor dan mobil terparkir di depan rumah. Di kandang ayam milik pasangan itu di Gedongjetis, tak ada aktivitas apapun.

Advertisement

“Mereka bersyukur sudah dipulangkan. Sewaktu-waktu dimintai keterangan lagi siap. Dari keterangan WN, layanan yang diberikan Densus selama pemeriksaan baik. Cuma diajak berbincang-bincang saja. Bahkan dibelikan serabi,” jelas dia.

Rohmad mengatakan Nur Rohman bisa bekerja di kandang ayam milik WN lantaran didaftarkan warga berinisial, AS, 40, warga Desa Sorogaten, Tulung. AS merupakan kakak kandung Nur Rohman. “Menjadi buruh di kandang ayam kan tidak butuh syarat macam-macam seperti KTP dan lain-lain. Kemungkinan WN dan ZB itu terlibat sangat kecil,” jelas dia.

Disinggung informasi terkait serbuk putih yang disita Densus saat menggeledah kandang ayam, Rohmad mengatakan sudah mendapat klarifikasi dari WN. Serbuk putih yang dimaksud merupakan campuran untuk pakan ayam. “Pak WN menunjukkan pada saya karung-karung berisi serbuk itu. Saat dibuka memang warnanya putih,” katanya.

Advertisement

Kapolres Klaten, AKBP Faizal, mengatakan selain WN dan ZB, satu saksi lagi yang dipulangkan berinisial CBS, warga Glagah Kidul, Desa Glagahwangi, Polanharjo. Selama empat hari ketiganya dimintai keterangan Densus 88 Antiteror dan dipulangkan pada Selasa (26/7/2016) malam.

“Dari empat orang yang diamankan anggota Densus 88, tiga diantaranya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing,” katanya.

Sementara, satu orang lagi yang ikut ditangkap Densus 88 Antiteror berinisial AS belum dipulangkan. AS merupakan kakak kandung Nur Rohman. Hingga kini AS masih menjalani pemeriksaan Densus 88 di Jakarta.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif