Jogja
Senin, 1 Agustus 2016 - 04:20 WIB

PENGELOLAAN LIMBAH SLEMAN : Teknis & Dana Jadi Persoalan IPLT Tertunda

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi IPLT Mojosongo (Dok/Solopos)

Pengelolaan limbah Sleman belum dapat direalisasi sesuai rencana.

Harianjogja.com, SLEMAN — Pembangunan Instalasi Pengelolaan Limbah Tinja (IPLT) tertunda. Pertimbangan teknis dan anggaran menjadi persoalan yang dihadapi.

Advertisement

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Sleman, Purwanto menjelaskan pihaknya tidak ingin pembangunan IPLT yang tujuan awalnya untuk mengatasi persoalan limbah tinja justru menimbulkan masalah baru jika hanya selesai 50%. Selain masalah teknis, persoalan anggaran juga menjadi kendala. Dari kebutuhan dana pembangunan sekitar Rp10 miliar saat ini hanya tersedia Rp5 miliar saja.

“Limbah yang dibuang ke kolam instalasi kan bisa menimbulkan bau. Itu dapat mengganggu pemukiman masyarakat. Daripada timbul masalah baru, sebaiknya dipending dulu (pembangunannya),” ujarnya, Minggu (31/7/2016).

Sebagaimana diketahui, pembangunan IPLT untuk wilayah Sleman tersebut akan dibangun di Dusun Sembir, Madurejo, Prambanan. Pemkab menyediakan lahan seluas dua hektare untuk IPLT yang didanai dari APBN. Keberadaan IPLT dinilai penting untuk mengatasi masalah limbah tinja. Selama ini, limbah tinja belum dikelola dengan baik. Bahkan, tidak sedikit yang membuang di aliran sungai (kali).

Advertisement

Kondisi tersebut menyebabkan dampak lingkungan dan kesehatan bagi masyarakat. Terutama untuk menanggulangi perkembangan bakteri E-Coli. Pasalnya, berdasarkan data Dinas Kesehatan Sleman pada 2013, penyebaran bakteri E-Coli mencapai 51,21% atau meningkat signifikan dari tahun sebelumnya (47,63%) dan berada di atas ketentuan ambang batas bakteri E Coli maksimal 50% di suatu wilayah.

Terpisah, Kepala Desa Madurejo, Sukarjo menjelaskan, masyarakat sudah lama mengetahui rencana pembangunan IPLT tersebut. Menurutnya, BLH Sleman sudah melakukan sosialisasi sejak tahun lalu dan tidak ada warga yang menolak rencana pembangunan tersebut.

“Sebab warga nantinya bisa memanfaatkan IPLT misalnya untuk energi gas dan lainnya,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif