Soloraya
Senin, 1 Agustus 2016 - 01:30 WIB

PENEMUAN MAYAT KARANGANYAR : Misteri Isi Tas Jasad Bayi dan Rok SMP di Kebun Teh Kemuning

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kebun Teh Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Penemuan mayat Karanganyar di kebun teh Kemuning.

Solopos.com, KARANGANYAR — Jasad bayi ditemukan dalam tas di kebun teh Kemuning blok 12B, Dukuh Ngablak, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Sabtu (30/7/2016) sekitar jam 15.30 WIB.

Advertisement

Dalam tas itu tak hanya ditemukan jasad bayi yang telah membusuk. Selain tengkorak bayi ditemukan juga baju lengan pendek motif kotak-kotak warna hitam cokelat di tas. Ada juga celana training warna hitam bergaris putih, celana panjang kolor motif bunga warna biru, rok panjang warna biru dongker mirip rok siswi SMP.

Saat kali pertama ditemukan, kondisi tengkorak bayi dibungkus kain bermotif kotak warna hitam dan merah. Diduga bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap, dan sengaja dibuang orang tuanya. Diduga pula ibu sang bayi merupakan siswi SMP.

Advertisement

Saat kali pertama ditemukan, kondisi tengkorak bayi dibungkus kain bermotif kotak warna hitam dan merah. Diduga bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap, dan sengaja dibuang orang tuanya. Diduga pula ibu sang bayi merupakan siswi SMP.

Tas punggung berwarna merah hitam dengan motif bunga warna ungu kali pertama ditemukan Kasiyem, 60, petani asal Dukuh Ngablak RT 001/RW 008 Kemuning, Ngargoyoso. Informasi yang diterima Solopos.com dari jejaring sukarelawan tanggap bencana Karanganyar, Minggu (31/7/2016), ketika itu Kasiyem sedang berjalan kaki pulang dari kebun. Mendekati lokasi penemuan mayat bayi, dia melihat tas dalam posisi disandarkan ke pohon teh.

Lantaran penasaran, Kasiyem lantas membuka tas tersebut. Perempuan itu sontak kaget. Sebab di dalam tas ditemukan tengkorak kepala bayi dengan kondisi rambut masih melekat. Jenis kelamin bayi belum diketahui lantaran kondisinya membusuk.

Advertisement

Begitu mendapatkan laporan, polisi lantas mendatangi lokasi penemuan dan mendata para saksi. Polisi juga menghubungi dokter Puskesmas Ngargoyoso untuk proses otopsi luar, dan menghubungi tim Inafis Polres Karanganyar untuk proses olah TKP.

Sedangkan barang bukti (BB) beserta jasad bayi dibawa ke Mapolsek Ngargoyoso. Setelah proses otopsi luar, jasad bayi lantas dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) RSUD dr Moewardi Solo.

Pengiriman tersebut dilakukan polisi pada Sabtu malam. Kapolres Karanganyar, AKBP Ade Safri Simanjuntak, melalui Kapolsek Ngargoyoso, AKP Apin Sunu, saat dimintai keterangan wartawan, Minggu, mengonfirmasi kejadian tersebut. Menurut dia polisi masih menyelidiki siapa pelaku pembuangan itu.

Advertisement

Siswi SMP

Tapi dia mengaku belum aktif tugas pada Minggu lantaran baru selesai mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Purwokerto. Sehingga dia menyarankan awak media untuk meminta keterangan kepada Plh Kapolsek Ngargoyoso, AKP Sapariyanto.

“Saya baru aktif besok [Senin], saya tidak enak kalau saya yang memberikan keterangan. Silahkan ke Pak Sapariyanto selaku Plh Kapolsek Ngargoyoso. Saya tidak mempersulit, saya akan berikan keterangan kalau sudah aktif lagi bertugas di polsek,” kata dia.

Advertisement

Plh Kapolsek Ngargoyoso, AKP Sapariyanto, yang merupakan Kasubag Hukum Polres Karanganyar, kepada Solopos.com melalui pesan di media komunikasi Whatsap, Sabtu malam, menduga bayi malang tersebut hasil dari hubungan gelap.

Dia menduga orang tua bayi adalah siswi SMP atau baru saja lulus dari SMP. Alasannya, ditemukan rok warna biru tua seperti seragam siswan siswi SMP. “Diduga begitu [hasil hubungan gelap]. Dugaan sementara [pelaku] masih SMP atau sudah lulus,” tulis dia.

AKP Sapariyanto menjelaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan ihwal siapa pelaku pembuang bayi. Sedangkan Kades Kemuning, Widadi Nur Widyoko, menuturkan penemuan jasad bayi membusuk di dalam tas membuat gempar masyarakat sekitar Sabtu sore.

Warga berbondong-bondong mendatangi lokasi penemuan mayat untuk melihat proses evakuasi. Mereka menyayangkan tindak pembuangan bayi di dalam tas punggung. “Diduga sudah sepekan dibuang. Banyak yang datang ke lokasi penemuan,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif