Jogja
Senin, 1 Agustus 2016 - 09:20 WIB

PENDIDIKAN SLEMAN : Eks Sriwijaya Air Parkir di Selokan Mataram, Ada Apa?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah warga berhenti di kawasan Selokan Mataram Kadirojo Purwomartani Kalasan untuk menonton perakitan badan pesawat eks Sriwijaya Air, Minggu (31/7/2016).(Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Pendidikan Sleman berupa pelatihan ketrampilan terus bertambah.

Harianjogja.com, SLEMAN – Sebuah badan pesawat Boeing 737-200 dengan tanda registrasi PK-CJP menjadi pusat perhatian warga dan pengguna jalan yang melintas di Jalan Sambisari dan Jalan Selokan Mataram, Dusun Kadirojo 1, Purwomartani, Kalasan, Sleman.

Advertisement

Badan pesawat yang masih bertuliskan berlogo maskapai Sriwijaya Air ini terparkir di sebuah lahan kosong tepat di sisi selatan selokan mataram. Menurut informasi, boeing itu akan dijadikan sarana untuk mendukung Sekolah Pramugari yang dilengkapi dengan resto.

Seperti kita ketahui, pada Agustus 2013 silam, maskapai Sriwijaya Air mempensiunkan beberapa unit Boeing 737-200. Selain beregistrasi PK-CJP, tiga lainnya adalah PK-CJH, PK-CJI dan PK-CJK. Setelah dipurnatugaskan, pesawat itu kemudian discrap atau didaur ulang di sebuah perusahaan industri penerbangan yang berbasis di Jakarta. Kini salahsatu dari PK-CJP itu terparkir di selatan Selokan Mataram Dusun Kadirojo I Purwomartani, Kalasan, Sleman.

“Baru mulai dipindah ke sini sekitar dua hari lalu [Jumat 29/7/2016], tiap hari yang nonton banyak,” ungkap Wisnu salahsatu sekuriti yang bertugas mengamankan badan pesawat itu kepada Harianjogja.com, Minggu (31/7/2016).

Advertisement

Karena banyaknya warga yang menonton, Wisnu bersama rekannya pun memantau pesawat itu selama 24 jam demi keamanan.  Pada Minggu (31/7/2016) siang kemarin masih berjubel warga yang datang untuk melihat secara langsung eks Sriwijaya air tersebut. Tidak saja pengguna jalan yang melintas menyempatkan berhenti untuk melihat, namun banyak warga yang secara sengaja datang untuk melihat karena penasaran. Karena, perakitan badan pesawat itu sempat diupload di medsos sehingga banyak warga yang ingin menjawab rasa penasarannya.

“Penasaran saja karena banyak yang upload gambar pesawat di tengah sawah,” ungkap Ardian, 21, salahsatu mahasiswa yang indekos di Caturtunggal, Depok, Sleman.

Berbeda lagi dengan Andreas, bocah kelas IV SD Kanisius Kadirojo yang sudah melihat pesawat itu dalam kondisi terpotong-potong sejak tiga bulan yang lalu. Sebelum diangkut ke lahan lokasi perakitan saat ini, badan pesawat itu disimpan di sebuah lahan masih berada di area Purwomartani, Kalasan. “Saya hitung ada 17 potongan,” ujar bocah yang mengaku memiliki banyak mainan pesawat ini.

Advertisement

Berdasarkan penuturan Wisnu, badan eks Sriwijaya Air itu memang didatangkan dari Jakarta sejak tiga bulan yang lalu. Kemudian disimpan di Purwomartani, barulah dirakit secara intensif sejak Jumat (29/7). Menurut pengetahuannya, badan pesawat itu dipasang di lahan yang rencananya akan dibangun Sekolah Pramugari dan resto. “Di sini mau dibangun Sekolah Pramugari tetapi dalam proses perizinan untuk bangunannya,” kata dia.

Seluruh badan pesawat itu telah selesai dirakit pada Minggu (31/7/2016) dengan posisi ekor berada di barat dan cocor pesawat di timur dengan beralaskan konblok. Terdapat empat titik besi penyangga yang masing-masing disusun menyerupai persegi panjang. Selain itu ada dua titik lagi untuk menyangga kedua sayap. Sejumlah pekerja tampak sibuk memasang piranti sayap di sisi belakang. Tempat mesin pesawat yang berada di kedua sayap juga tampak belum terpasang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif