Soloraya
Senin, 1 Agustus 2016 - 14:40 WIB

LINGKUNGAN SOLO : Wow, MCK Komunal di Semanggi Digunakan 13.000 Orang, Pemasukan Rp4 Juta/Bulan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengelola MCK komunal Tri Tunggal di RT 003/RW 001 Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Kasmi, membersihkan lantai, Senin (1/8/2016). Pengelola mematok tarif masuk MCK senilai Rp300-Rp500 per orang. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Lingkungan Solo, pemanfaatan MCK komunal di Semanggi cukup efektif. Ada belasan ribu pengguna dengan pendapatan mencapai Rp4 juta/bulan.

Solopos.com, SOLO–Pengelolaan fasilitas mandi cuci kakus (MCK) komunal Tri Tunggal di RT 003/RW 001 Kelurahan Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, mampu meraup pemasukan hingga Rp3,5 juta-Rp4 juta per bulan.

Advertisement

Uang tersebut diperoleh dari sumbangan warga yang membayar uang kebersihan setiap kali memanfaatkan fasilitas MCK Tri Tunggal. Sekali masuk kamar mandi/WC di MCK, warga membayar Rp300. Apabila mandi, warga dianjurkan membayar uang lebih, yakni senilai Rp500. Dari pernghitungan angka pemasukan dibagi nilai retribusi tersebut, jumlah pengguna MCK Tri Tunggal diketahui mencapai sekitar 13.000 orang/bulan.

Bendahara Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Tri Tunggal, Broto Admojo, mengatakan pemasukan dari pengelolaan MCK komunal Tri Tunggal rata-rata mencapai Rp3,5 juta-Rp4 juta per bulan. Saat awal-awal didirikan pada 2013, menurut dia, MCK tidak terlalu banyak digunakan warga. Pemasukan dari pengelolaan MCK pada tahun pertama hanya mencapai sekitar Rp1 juta/bulan.

“Awal-awal didirikan, fasilitas MCK komunal belum terlalu banyak digunakan warga. Fasilitas MCK saat itu baru dimanfaatkan warga sekitar, yakni di RT 002, RT 003, RT 004/RW 001 Semanggi. Lama-kelamaan, MCK komunal digunakan semakin banyak warga, bukan hanya di tiga RT tersebut,” kata Broto kepada Solopos.com di rumahnya, Senin (1/8/2016).

Advertisement

Broto menyampaikan banyaknya jumlah pengguna MCK Tri Tunggal karena sebagian warga sekitar tidak punya toilet pribadi. Selain itu, berdasarkan keterangan para pengguna, menurut dia, MCK Tri Tunggal ramai dimanfaatkan karena bersih dan nyaman. Broto menyebut pengelola rutin membersihkan fasilitas MCK setiap hari. Selaim itu, pengelola juga sigap memperbaiki maupun melengkapi berbagai fasilitas yang rusak.

“Kami memang mematok tarif penggunaan MCK, namun tidak harus warga membayar segitu. Artinya, penetapan tarif tersebut hanya sebagai acuan. Warga tidak harus membayar Rp300 atau Rp500 saat masuk WC. Kalau adanya Rp200,  silakan saja warga tetap boleh menggunakan WC. Lagi pula ada juga warga yang kasih Rp2.000 atau bahkan lebih. Semua uang tersebut kami tampung untuk operasional pengelolaan MCK,” papar Broto.

Pengelola MCK Tri Tunggal, Kasmi, menyampaikan setiap hari warga harus mengantre untuk bisa masuk ke MCK Tri Tunggal, terutama saat pagi hari menjelang jam berangkat sekolah atau kantor. Menurut dia, banyak warga sekitar Semanggi yang memanfaatkan fasilitas MCK yang terdiri atas delapan kamar mandi/WC tersebut. Kasmi menyebut, MCK komunal kini dimanfaatkan juga oleh warga kampung lain.

Advertisement

“Awalnya MCK komunal ini hanya dimanfaatkan oleh sebagian warga di RT 002, RT 003, RT 004/RW 001 Semanggi. Namun sekarang, banyak warga dari RT 001 sampai RT 007/RW 001 Semanggi yang lari ke sini. Bahkan warga dari luar RW 001 beberapa kali juga memanfaatkan fasilitas MCK. Mereka bilang, MCK bersih dan nyaman,” jelas Kasmi.

Ditanya soal pengelolaan fasilitas MCK Tri Tunggal, Kasmi menyebut, setiap hari dibersihkan hingga tidak meninggalkan kotoran maupun bau tidak sedap. Pengelola juga selalu melengkapi berbagai sarana dan prasarana yang kurang baik maupun rusak di fasilitas MCK. Dia menyebut pengelola membeli berbagai keperluan tersebut dengan menggunakan uang dari warga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif