Jogja
Senin, 1 Agustus 2016 - 01:40 WIB

KRIMINALITAS SLEMAN : Geng Pelajar Lukai Guru di Pakem

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota geng pelajar saat diberikan pengarahan dan wajib lapor di Mapolsek Sleman, Senin (12/10/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Sembilan pelajar yang terlibat tawuran ditangkap meski demikian para pelaku penyerangan meloloskan diri.

Harianjogja.com, SLEMAN – Puluhan anggota geng pelajar mengamuk di sejumlah sekolah di Pakem Sleman, Sabtu (30/7) siang. Mereka melempari sekolah dan menyerang sejumlah pelajar. Satu guru terluka dalam insiden tersebut. Sembilan pelajar yang terlibat tawuran ditangkap meski demikian para pelaku penyerangan meloloskan diri.

Advertisement

Guru yang terluka dalam insiden tersebut adalah Dwi Astuti, 35, dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pakem, merupakan warga Panggeran, Sumberejo, Tempel, Sleman. Adapun para pelajar yang sempat diamankan polisi antara lain berinisial HGR, RBA, GPR, AGA, RIH, RDA, DNT, ADT dan MSI mereka berasal dari salahsatu sekolah. Serta satu lagi berinisial RDW pelajar salahsatu SMP di Klaten. Meski demikian, berdasarkan penyelidikan kepolisian, mereka bukan pelaku penyerangan melainkan pihak yang diserang.

“Tidak ada tersangka, karena yang diamankan ini rupanya yang diserang. Kalau pelakunya setelah menyerang langsung kabur,” terang Kapolsek Pakem Kompol Sudaryanto saat dimintai konfirmasi melalui ponselnya, Minggu (31/7).

Peristiwa tawuran itu sendiri terjadi ketika ada rombongan puluhan pelajar berkendaraan sepeda motor sekitar pukul 13.00 WIB. Mereka memasuki kawasan Dusun Blembem, Harjobinangun, Pakem dari arah selatan ke utara melewati jalan desa menuju ke Jalan Turi. Dalam perjalanan itu, para rombongan geng pelajar ini melewati dua sekolah yang kebetulan berada di jalur tersebut. Antara lain MAN Pakem yang berada di barat jalan dan sebuah SMK swasta di timur jalan.

Advertisement

Sembari berada di atas motor, para pelajar ini melempari gedung MAN Pakem dengan berbagai barang seperti batu dan botol. Guru di sekolah tersebut terkena lemparan hingga menderita luka di bagian keningnya. “Iya memang ada satu guru gang luka memar di bagian kepala akibat peristiwa tersebut,” kata Kapolsek menambahkan.

Setelah melempari MAN Pakem, komplotan ini juga menyerang sejumlah pelajar yang sedang nongkrong di sebuah warung berlokasi di utara madrasah tersebut. Adapun pelajar yang diserang itu kebetulan berasal dari salahsatu SMK di Pakem. Para pelajar itu sempat memberikan perlawanan namun karena kalah jumlah kemudian melarikan diri ke arah utara hingga memasuki Dusun Katosan, Harjobinangun.

Menurut Sudaryanto pihaknya telah memberikan pembinaan terhadap pelajar yang sempat diamankan tersebut. Tujuannya agar tidak terlibat tindakan seperti yang dilakukan geng pelajar itu. Terkait pihak pelaku penyerangan, saat ini masih dalam penyelidikan. Barangbukti yang diamankan antara lain, batang kayu panjang 1,5 meter dengan diameter sekitar delapan sentimeter, pecahan botol, serta tujuh sepeda motor dan satu celurit. “Untuk celurit itu milik pelaku penyerangan. Karena dari yang diamankan itu tidak ada yang mengakui,” tegas dia.

Advertisement

Kasus tawuran pelajar di Pakem bukan pertama kalinya, pada awal Juni 2016 lalu, sedikitnya 50 pelajar menyerang pelajar lain yang sedang nongkrong di sebuah warung di Jalan Pakem – Turi. Geng pelajar itu mengobrak abrik warung tersebut saat waktu sahur di bulan Ramadhan. Kedua kelompok itu sebelumnya diduga telah merencanakan untuk melakukan tawuran. Delapan pelajar dari salahsatu sekolah di Kota Jogja kemudian ditangkap dalam kasus tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif