Soloraya
Minggu, 31 Juli 2016 - 15:31 WIB

PENEMUAN MAYAT BOYOLALI : Gelandangan Penuh Luka Berdarah Ditemukan Tewas di Pasar Ngancar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan mayat pria tanpa identitas di tepi Jl.Raya Boyolali-Solo, Banyudono, Minggu (31/7/2016). (Hijriah AW/JIBI/Solopos)

Penemuan mayat Boyolali menggegerkan warga di kawasan Pasar Ngancar.

Solopos.com, BOYOLALI — Pria tanpa identitas ditemukan tewas berlumuran darah di dekat Pasar Ngancar, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Boyolali, tepatnya di tepi Jl.Raya Boyolali-Solo, Minggu (31/7/2016) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Advertisement

Mayat tersebut ditemukan warga sekitar Dukuh Ngancar, Desa Banyudono, dengan kondisi kepala korban penuh luka. Aparat kepolisian dari Polsek Banyudono dan Polres Boyolali yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan balok kayu yang terdapat bekas darah, di dekat lokasi penemuan mayat tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, pria tersebut diduga adalah orang gila atau gelandangan dengan ciri-ciri tinggi badan sekitar 160 sentimeter, perawakan kurus, rambut hitam keriting, dan kulit sawo matang. Usia berkisar 45 tahun. Saat ditemukan, pria tersebut mengenakan celana pendek dan kaus oblong.

Saat olah TKP, petugas kemudian memasang police line dan membatasi warga yang ingin mendekati tempat penemuan mayat tersebut. Kapolres Boyolali, AKBP M.Agung Suyono, melalui Kasatreskrim AKP, Muhamad Kariri, menyampaikan petugas tidak hanya menemukan luka-luka pada kepala mayat pria tanpa identitas tersebut, tetapi juga pada wajah.

Advertisement

“Saat ini mayat tersebut kami bawa ke RSUD Moewardi Solo untuk di visum. Visum bertujuan untuk mengetahui penyebab luka-luka yang ada di wajahnya,” kata Kariri, kepada Espos, Minggu.

Hingga Minggu siang, aparat kepolisian belum bisa memastikan apakah pria tersebut korban penganiayaan atau korban tabrak lari. “Penyebab kematian pria itu masih kami selidiki,” ujar Kariri.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif