Jateng
Minggu, 31 Juli 2016 - 11:50 WIB

KUDETA TURKI : Kepala Disdik Semarang Puji Prestasi Sekolah Terkait Pemberontak Turki

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana belajar Semesta Bilingual Boarding School sebagaimana dicantumkan dalam situs resmi lembaga pendidikan itu. (semestaschool.sch.id)

Kudeta Turki ternyata terkait dengan Semesta Bilingual Boarding School Semarang.

Logo Lembaga Pendidikan Semesta (semestaschool.sch.id)

Advertisement

Semarangpos.com, SEMARANG – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengakui berbagai prestasi yang kerap diraih Semesta Bilingual Boarding School (SBBS) Semarang yang dinyatakan pemerintah Turki terkait dengan kudeta di negeri itu.

Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin menyatakan prestasi SBBS Semarang itu membuktikan sekolah yang mencantumkan bendera Turki pada logo lembaga pendidikannya itu sebagai salah satu sekolah unggulan di Kota Semarang. “Sekolah Semesta itu bagus dan berpotensi. Pola pembelajarannya bagus, hasilnya juga bagus,” kata Bunyamin mengumbar pujian, Jumat (29/7/2016).

Mengenai permintaan pemerintah Turki agar pemerintah Indonesia menutup sembilan sekolah terkait Fethullah Gullen yang menyokong kudeta Turki beberapa waktu lalu, Bunyakin mengaku sudah mendengar. Tetapi, menurut dia keputusan menutup atau tidak Semesta Bilingual Boarding School (SBBS) Semarang itu berada di pemerintah pusat.

Advertisement

Ia menjelaskan bahwa Sekolah Semesta Semarang awalnya merupakan sekolah standar nasional (SSN). Namun, seiring dengan keinginan mengembangkan sekolah, pengelolanya mengajukan sebagai satuan pendidikan kerja sama (SPK). “Dahulunya, Sekolah Semesta itu SSN. Namun, sekarang sudah SPK. Untuk SPK, izinnya langsung dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sementara kami hanya memberikan rekomendasi,” katanya.

Jadi, simpul Bunyamin, kewenangan penutupan sekolah yang dipuji-puji olehnya itu berada di Kemendikbud yang menerbitkan surat keputusan (SK) terhadap izin operasi SPK di Indonesia, termasuk Sekolah Semesta yang ada di Semarang. “Kami menunggu keputusan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ya, semoga dicari solusi terbaik apakah dikembalikan menjadi SSN lagi atau bagaimana,” katanya.

Bunyamin mengharapkan Kemendikbud mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan persoalan yang sekarang menimpa Sekolah Semesta Semarang, mengingat sekolah itu menurut dia termasuk kategori sekolah bagus.

Advertisement

Semesta Bilingual Boarding School (SBBS) Semarang termasuk salah satu dari sembilan sekolah yang disebut dalam pernyataan Kedubes Turki di situs resmi www.jakarta.emb.mfa.gov.tr, Kamis (28/7/2016), terkait dengan Fethullah Gullen yang menyokong kudeta Turki beberapa waktu lalu. Pemerintah Turki meminta pemerintah Indonesia menutup sekolah-sekolah tersebut karena dinilai berkaitan dengan organisasi di Turki yang dianggap sebagai kelompok teroris.

Kesembilan sekolah itu adalah Pribadi Bilingual Boarding School di Depok, Pribadi Bilingual Boarding School di Bandung, Kharisma Bangsa Bilingual Boarding School di Tangerang Selatan, Semesta Bilingual Boarding School di Semarang, Kesatuan Bangsa Bilingual Boarding School di Yogyakarta, Sragen Bilingual Boarding School di Sragen, Fatih Boy’s School dan Fatih Girl’s School di Aceh, Banua Bilingual Boarding School di Kalimantan Selatan. Selain sekolah-sekolah itu, pemerintah Turki juga meminta Indonesia menutup kegiatan Gulen Chair di dalam kompleks Universitas Islam Negeri (UIN) di Ciputat, Tangerang Selatan.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif