Jogja
Minggu, 31 Juli 2016 - 08:20 WIB

ISC B 2016 : PSIM Jogja (1) v (0) PSIS Semarang, Jegal Rekor Menang Mahesa Jenar

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jersey Baru PSIM yang disediakan oleh Kelme Indonesia (Harian Jogja/JIBI/Arif Junianto)

ISC B 2016, PSIM Jogja akhirnya menang telak atas PSIS Semarang.

Harianjogja.com, JOGJA — Tampil di hadapan publik sendiri, PSIM Jogja sukses menjegal rekor tak terkalahkan PSIS Semarang selama fase Grup 4 Indonesia Soccer Championship (ISC) B. Menjamu tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar itu di Stadion Sultan Agung, Sabtu (30/7/2016) siang, Laskar Mataram menang dengan skor 1-0 lewat gol semata wayang Rangga Muslim di menit ke-73.

Advertisement

Di menit awal babak pertama, skuat asuhan Erwan Hendarwanto sudah berani keluar menyerang. Sayang, tendangan bebas yang dilakukan Juni Riyadi di menit ke-7 masih melenceng tipis di samping gawang tim tamu yang dikawal Fajar Setya Jaya. Serangan terutama dari sektor tengah terus membuat pertahanan Laskar Mahesa Jenar kewalahan. Akibatnya, lini belakang mereka yang dikomandani Ahmad Tegar itu pun terpaksa banyak melakukan pelanggaran. Dengan begitu, tim tuan rumah kerap diuntungkan dengan beberapa tendangan bebas di jarak-jarak ideal.

Salah satunya adalah yang diperoleh PSIM Jogja di menit ke-15. Hanya saja, tendangan bebas yang dilakukan Gilang Pratama saat itu berhasil diblok kiper PSIS Semarang. Alhasil, bola liar pun terjadi di jantung pertahanan mereka. Krisna Adi yang berdiri bebas menyundul bola. Sayang, sebelumnya Hendika Arga dinilai melakukan pelanggaran terlebih dulu terhadap kiper tim tamu.

Advertisement

Salah satunya adalah yang diperoleh PSIM Jogja di menit ke-15. Hanya saja, tendangan bebas yang dilakukan Gilang Pratama saat itu berhasil diblok kiper PSIS Semarang. Alhasil, bola liar pun terjadi di jantung pertahanan mereka. Krisna Adi yang berdiri bebas menyundul bola. Sayang, sebelumnya Hendika Arga dinilai melakukan pelanggaran terlebih dulu terhadap kiper tim tamu.

Begitu pula saat pertandingan memasuki menit ke- 21. Tendangan bebas yang dilakukan Dimas Priambodo ke jantung pertahanan PSIS Semarang kembali disambut Krisna Adi dengan sundulan. Sayang, bola sedikit melambung di atas mistar gawang Fajar Setya Jaya.

Memasuki menit-menit akhir, Hendika Arga, dkk mulai tampak putus asa membongkar pertahanan Mahesa Jenar yang tampil sangat solid. Akibatnya, di sepuluh menit terakhir, skuat asuhan Eko Riyadi mulai berani tampil menyerang. “Memang, di akhir babak pertama, pemain kami tampak putus asa. Sepanjang babak pertama, mereka memang tampil tak memuaskan. Mereka seperti kehabisan cara membongkar pertahanan lawan,” kata Pelatih PSIM Jogja Erwan Hendarwanto kepada wartawan seusai pertandingan.

Babak Kedua, PSIS Semarang Tampak Berani

Advertisement

Namun, pilihan Erwan memasukkan Johan Arga di menit ke-57 menggantikan adik kandungnya sendiri, Krisna Adi, ternyata cukup tepat. Masuknya Johan Arga sontak menambah daya gedor dan kreativitas serangan Laskar Mataram, terutama dari sektor sayap.

Selain Juni Riyadi yang bergeser dari posisi winger menjadi penyerang semu ternyata mampu mengubah pola serangan PSIM Jogja menjadi lebih tajam. Pasalnya, dengan ditempatkannya Juni sebagai penyerang semu, maka kesempatan pemain lapis kedua untuk masuk ke kotak penalti lawan menjadi jauh lebih besar.

Peluang PSIM Jogja untuk menguasai permainan kian terbuka lebar setelah salah satu bek Mahesa Jenar, Fajar Bagus Bintoro diganjar kartu merah oleh wasit di menit ke-67 akibat kartu kuning kedua yang ia terima sepanjang pertandingan tersebut.

Advertisement

Menghadapi 10 pemain, jelas tak disia-siakan oleh Laskar Mataram. Masuknya pemain baru Raymond Tauntu yang menggantikan Dimas Priambodo kian menambah gencar tekanan mereka ke pertahanan PSIS Semarang.

Puncaknya, ketika pertandingan memasuki menit ke-73, ribuan pendukung PSIS Semarang yang datang ke Stadion Sultan Agung, sontak terdiam. Berawal dari kecerdikan Hendika Arga memberikan umpan terobosan ke kotak penalti PSIS Semarang sukses dimanfaatkan oleh Rangga Muslim. Berbekal kecepatannya, pemain asal Bima ini segera menggiring bola dan mengakhirinya dengan tendangan keras mengecoh kiper Fajar Setya Jaya. “Saya tetap bersyukur bisa menang. Tapi kalau ditanya puas atau tidak, saya katakan, tetap tidak puas dengan permainan anak-anak,” tegas Erwan.

Dengan hasil tersebut, untuk sementara PSIM Jogja sukses menyodok ke posisi ke-2 Grup 4 dengan torehan 14 poin dari total 8 laga. Sedangkan PSIS Semarang yang juga memiliki poin sama dengan PSIM Jogja, posisinya di puncak klasemen kini kian terhimpit.

Wasit Diserang

Advertisement

Sayang, kemenangan PSIM Jogja itu sempat ternodai oleh aksi penyerangan wasit yang dilakukan oleh sejumlah pemain dan official PSIS Semarang di akhir babak kedua. Insiden itu dipicu oleh ulah wasit Mustofa Umarella asal Jakarta Timur yang meniup peluit berakhirnya pertandingan saat bola masih play on bagi PSIS Semarang.

Menurut Pelatih Fisik PSIS Semarang Sumardi Widodo, tindakan itu seharusnya tak dilakukan oleh wasit, terlebih dalam kondisi timnya tengah tertinggal. Tak hanya itu, ia pun menganggap bahwa kepemimpinan wasit dalam laga itu memang cenderung tak memuaskan.

“Seharusnya kinerja wasit yang seperti ini menjadi bahan evaluasi dari PT GTS [Gelora Trisula Semesta, operator ISC B],” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif