Jatim
Sabtu, 30 Juli 2016 - 08:05 WIB

PASAR TRADISIONAL PONOROGO : Awas! Sejumlah Makanan di Pasar Legi Ponorogo Ini Kandung Zat Berbahaya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pasar tradisional Ponorogo, BPOM Surabaya menemukan sejumlah makanan di Pasar Legi Ponorogo yang mengandung zat berbahaya.

Madiunpos.com, PONOROGO–Balai Besar Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya menemukan sejumlah makanan di Pasar Legi Ponorogo mengandung zat berbahaya yang bisa mengganggu kesehatan tubuh. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk lebih waspada saat berbelanja makanan.

Advertisement

Anggota staf Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar BPOM Surabaya, Umi Barokah, mengatakan dari 40 makanan yang dijadikan sampel untuk pengujian, ada beberapa makanan yang positif mengandung zat berbahaya. Zat berbahaya itu seperti boraks, formalin, dan pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.

“Dari 40 sampel makanan yang masuk di uji makanan, ada beberapa jenis makanan yang ternyata mengandung zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Satu sampel mengandung boraks, satu sampel mengandung formalin, dan satu sampel mengandung perwana tekstil,” kata dia kepada wartawan di Pasar Legi Ponorogo, Kamis (28/7/2016).

Umi menyampaikan makanan yang mengandung boraks yaitu kerupuk puli, kerupuk rambak, dan janggelan. Untuk makanan yang mengandung pewarna tekstil yaitu beberapa jenis kerupuk. Sedangkan makanan yang mengandung formalin yaitu ikan kering.

Advertisement

Sebenarnya makanan yang mengandung formalin bukan hanya ikan kering, tetapi beberapa jenis mi juga mengandung zat berbahaya tersebut. Namun, untuk mie yang mengandung formalin biasanya dijual pada malam hari untuk berbagai jenis kuliner.

“Kami pastikan untuk mie yang beredar di wilayah Jawa Timur sebagian besar mengandung formalin. Mie tersebut biasanya untuk berbagai makanan jadi,” jelas dia.

Menurut dia, sebenarnya bahan-bahan kimia yang terkandung dalam makanan tersebut tidak langsung berpengaruh terhadap kesehatan tubuh manusia. Tetapi, zat berbahaya yang terkandung dalam makanan itu biasanya mengendap dan baru berpengaruh terhadap kesehatan tubuh pada 15 hingga 25 tahun ke depan.

Advertisement

“Sekarang ini banyak makanan yang mengandung bahan berformalin. Jadi, ketika ada anak-anak yang mengalami gagal ginjal, ya karena sejak kecil anak tersebut sudah sering mengonsumsi makanan berformalin atau mengandung zat kimia yang berbahaya,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif