Jogja
Jumat, 29 Juli 2016 - 06:40 WIB

PROYEK BANDARA KULONPROGO : Ganti Rugi Bandara Dibayar 15 Agustus

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Jika tahapan berjalan lancar maka pembayaran akan bisa dilakukan pada 15 Agustus 2016 mendatang.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Proses pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) memasuki tahapan berikutnya. Project Manager Kantor Proyek Pembangunan Bandara NYIA PT Angkasa Pura I, Sujiastono mengatakan bahwa jika tahapan berjalan lancar maka pembayaran akan bisa dilakukan pada 15 Agustus 2016 mendatang.

Advertisement

Hal tersebut dinyatakan dalam rapat koordinasi Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Bandara Kulonprogo yang dilaksanakan di Setda Pemkab Kulonprogo, Kamis(28/7/2016). Rapat yang dilakukan oleh Kemenetrian Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya RI ini dihadiri oleh Rusli Rahim selaku Asisten Deputi Infrastruktur Konektivitas dan Sistem Logistik Kemenko Maritim dan SD RI, Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo beserta jajaran terkait.

Sujiastono menguraikan bahwa tahapan musyawarah ganti rugi termasuk tahapan konfirmasi telah selesai dilakukan pada Rabu(27/7) lalu. Dalam tahapan konfirmasi sendiri, tim pelaksana pengadaan tanah melayani warga yang masih mempertimbangkan angka ganti rugi yang mereka dapatkan.

Selanjutnya, proses validasi akan dilakukan oleh BPN pada periode 28 Juli hingga 5 Agustus mendatang. Validasi yang dilakukan akan memastikan bentuk kepemilikan serta pilihan ganti rugi yang diminta oleh warga terdampak. Tim pengadaan lahan bisa melakukan verifikasi di kantor ataupun di lokasi langsung. “Jika semua lancar maka pembayaran dipastikan tanggal 15 Agustus,”ujarnya seperti dikutip Antara.

Advertisement

Hasto Wardoyo, Bupati Kulonprogo memebenarkan bahwa ada sejumlah hal yang harus dilakukan percepatan serta pemecahan secepatnya terkait dengan pembangunan Bandara Temon. Ia juga berharap bahwa setelah pembayaran dilakukan akan ada pemagaran di sekeliling lokasi bandara tersebut sehingga liniasinya menjadi lebih cepat dan warga semakin mudah beradaptasi.

“Semoga pembayarannya dalam waktu dekat dan dilanjut peletakkan batu pertama,”kata Hasto. Selain itu, masalah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) milik PLN yang melewati lahan bandara yang harus dipindahkan juga membutuhkan pembiayaan. Sedianya akan dilakukan komunikasi dengan Kementriaan ESDM untuk membahas anggaran pembiayaan yang dibutuhkan. Kemungkinan SUTET tersebut akan dipindahkan ke sisi selatan jalan negara ke utara jalan negara.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif