News
Jumat, 29 Juli 2016 - 14:30 WIB

PILPRES 2019 : Dukung Jokowi Jadi Capres, Golkar Diragukan Bisa Konsisten

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Setya Novanto (tengah) kedapatan tertidur saat sesi mengheningkan cipta di pembukaan Munaslub Golkar di Bali. (Youtube.com)

Pilpres 2019 akan diwarnai dukungan Golkar terhadap Jokowi sebagai capres. Namun, konsistensi dukungan ini diragukan.

Solopos.com, JAKARTA — Konsistensi keputusan Partai Golkar mengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagi capres pada Pemilu 2019 diragukan. Hal itu tak lepas dari sikap Golkar selama ini yang bisa berubah drastis, termasuk menyeberang dari Koalisi Merah Putih (KMP) pendukung Prabowo Subianto.

Advertisement

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Daniel Johan, mengatakan pihaknya tidak mempersoalkan keputusan Partai Golkar yang mengukuhkan dukunganya ke Jokowi. Akan tetapi, ujar Daniel, keputusan tersebut harus benar-benar dijaga sampai 2019 nanti. Pasalnya, politik Golkar mudah berubah-ubah.

“Kita lihat saja sampai akhirnya gimana, toh dulu Golkar full di Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya kan berubah juga,” ujarnya, Jumat (29/7/2016).

Sementara itu, Ketua DPP Golkar bidang Pembangunan Daerah, Zainuddin Amali, mengatakan bahwa dukungan kepada Jokowi harus diwujudkan seluruh kader partai pohon beringin, dari tingkat pusat sampai tingkat kabupaten/kota. “Partai Golkar harus konsisten walaupun kebijakan itu pahit, tapi ditujukan untuk kesejahteraan rakyat,” ujarnya.

Advertisement

Menurutnya, kepentingan bangsa dan negara harus diletakkan di atas kepentingan lainnya. Dia juga menyebutkan bahwa Golkar harus siap menghadapi berbagai cobaan ke depanya. Pasalnya, dia menyakini bahwa setiap keputusan politik partai pasti ada yang senang dan tidak senang. “Di perjalanannya pasti akan banyak ujian terhadap dukungan ini,” ujarnya.

Sebagi catatan, Golkar yang sebelumnya berada di luar pemerintahan setelah mendukung capres Prabowo Subianto pada Pilpres 2014, akhirnya juga bergabung dengan kabinet pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal, Jokowi merupakan pesaing Prabowo pada Pilpres 2014.

Partai Golkar resmi mendeklarasikan Presiden Jokowi sebagai calon presiden (capres) di Pemilu Presiden 2019. Deklarasi itu disampaikan di hadapan Presiden Jokowi dalam acara penutupan rapat pimpinan nasional Partai Golkar, di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (28/7/2016) malam.

Advertisement

Kamis malam, Presiden Jokowi juga meminta konsistensi Partai Golkar dalam mendukung kebijakan yang diambil pemerintah. Bersatunya partai politik dalam situasi apapun akan memberikan kepastian politik serta memberi kenyamanan bagi kelangsungan kegiatan ekonomi.

Penegasan itu disampaikan Presiden saat memberi sambutan dalam penu tupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Kamis (28/7/2016). Presiden meminta agar Partai Golkar berdiri di baris terdepan untuk mendukung seluruh kebijakan yang diambil pemerintah, sejalan dengan keputusan partai beringin itu bergabung dan mendukung pemerintahan Jokowi-JK.

“Saya minta Golkar betul-betul konsisten mendukung pemerintah kalau pas ada kebijakan pemerintah yang memerlukan kecepatan meski pun kebijakan itu pahit dan tidak populis, tapi untuk kepentingan rakyat banyak,” ujar Presiden Jokowi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif