Jogja
Jumat, 29 Juli 2016 - 21:20 WIB

PERTANIAN SLEMAN : Cuaca Buruk, Petani Tembakau Lesu

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Wahyu Sulistiyawan/JIBI/Bisnis Indonesia)

Pertanian Sleman menghadapi masalah cuaca buruk

Harianjogja.com, SLEMAN – Akibat cuaca buruk yang terjadi selama beberapa bulan terakhir, petani tembakau di Sleman lesu alias tak bersemangat.

Advertisement

Para petani tembakau diprediksi mengalami kerugian di tahun ini. Selain karena cuaca kemarau basah yang membuat kualitas tembakau memburuk, gudang selaku objek penjualan hanya mampu menampung sekitar 25% tembakau milik petani di Sleman lantaran stok tahun lalu masih menumpuk.

Pengurus Harian Asosiasi Petani Tembakau (APTI) Sleman Supardi mengakui lesunya geliat tanaman tembakau di tahun 2016 ini. Penyebab utama karena kondisi cuaca kemarau basah, kondisi curah hujan intensitas tinggi yang masih terjadi membuat kualitas tembakau buruk.

Tak jarang, saat petani yang nekat menanam di sejumlah areal basah sudah mulai menanggung kerugian. “Kami sudah mendapatkan mendapatkan informasi hal tersebut dari Pemkab dan BMKG terkait cuaca tersebut,” terangnya, Kamis (28/7/2016).

Advertisement

Salahsatu petani yang sudah merasakan kerugian akibat cuaca buruk adalah Wasiman, 60, yang menanam tembakau di Sindumartani, Ngemplak. Ia mengaku, hujan deras yang mengguyur dua pekan lalu membuat tembakau yang baru ditanam sekitar lima hari rusak parah.

Total kerugian mencapai Rp2 juta akibat kerusakan tanaman tembakau di atas lahan 2.500 meter persegi. Meski demikian, semangat tanamnya masih membara.

Pada pekan lalu, Wasiman kembali menanam tembakau dengan membeli ulang bibit per batang Rp70. “Semoga saja ini hujannya tidak terus terusan dan harganya nanti bisa mahal saat panen,” harap dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif