Soloraya
Jumat, 29 Juli 2016 - 21:15 WIB

PASAR TRADISIONAL SOLO : Pedagang di 20 Kios Pribadi Pasar Sangkrah Cemas, Ini Alasannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pedagang menunggu pembeli di kios Pasar Sangkrah yang dibangun sendiri oleh para pedagang, Jumat (29/7/2016). Pedagang yang menempati kios milik pribadi khawatir tidak mendapatkan kios setelah Pasar Sangkrah kembali dibangun. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pasar tradisional Solo, puluhan pedagang Pasar Sangkrah cemas tak memperoleh kios baru.

Solopos.com, SOLO–Sejumlah pedagang yang menempati 20 kios pribadi di Pasar Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo khawatir tidak memperoleh jatah kios baru setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membangun kembali pasar di sebelah barat Stasiun Kota Solo tersebut.

Advertisement

Salah satu pedagang yang menempati kios pribadi, Sony, meminta Pemkot tetap mengakomodasi pedagang yang berjualan di kios-kios yang dibangun mandiri. Menurut dia, pedagang yang memanfaatkan kios pribadi khawatir apabila Pemkot tidak memberikan jatah kios seperti halnya kepada pedagang yang kini berjualan di kios pemerintah.

“Kami memang menempati kios yang kami bangun sendiri, bukan milik pemerintah. Tapi kami sudah berjualan di sini puluhan tahun yang lalu. Kami selama ini juga selalu membayar retribusi per hari. Kami jelas berharap tetap mendapat kios baru kalau pasar jadi dibangun kembali,” kata Sony kepada Solopos.com di kiosnya, Jumat (29/7/2016).

Sony mengatakan Pemkot hingga kini belum memberikan kepastian terkait rencana pembangunan Pasar Sangkrah. Menurut dia, Pemkot pernah mengumpulkan pedagang Pasar Sangkrah di Balai Kota Solo pada akhir 2015 lalu. Berdasarkan hasil sosialisasi tersebut, Sony mengatakan, Pemkot akan mulai merombak Pasar Sangkrah pada 2017 mendatang.

Advertisement

“Kabar pembangunan Pasar Sangkrah menjadi simpang siur sekarang. Pedagang tidak pernah lagi diundang untuk sosialisasi. Kami yang berada di kios bangunan sendiri khawatir kalau pemerintah nanti hanya membangun kios baru untuk pedagang yang berada di kios bangunan pemerintah,” ujar Sony.

Senada, pedagang yang menempati kios pribadi, Suhardi, 56, mengaku khawatir kalau tidak mendapatkan kios setelah Pasar Sangkrah dibangun kembali. Dia juta tidak sepakat apabila Pemkot hanya memberikan los kepada pedagang yang kini menempati kios bangunan sendiri. Suhardi siap membayar retribusi lebih mahal apabila nanti tetap ditempatkan di kios baru.

“Kami kan menempati tanah PT KAI. Lahan ini dulu tidak dimanfaatkan. Setelah mandapatkan izin, kami membangun kios di dekat keberadaan kios yang lebih dulu ada karena dibangun pemerintah. Saya bangun kios ini sejak 1983. Kalau Pasar Sangkrah dibangun kembali, kami berharap bisa mendapatkan jatah kios baru,” ujar Suhardi.

Advertisement

Anggota staf Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo yang bertugas menarik retribusi di Pasar Sangkrah, Bambang, tidak mengetahui secara pasti soal kebijakan Pemkot akan membangun kembali Pasar Sangkrah. Dia hanya memastikan ada sekitar 20 kios di kompleks Pasar Sangkrah yang dibangun sendiri oleh pedagang. Sedangkan jumlah pedagang oprokan di Pasar Sangkrah mencapai 80 orang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif