Soloraya
Jumat, 29 Juli 2016 - 20:15 WIB

LAYANAN KESEHATAN BOYOLALI : Buruh Pabrik Diajak Deteksi Dini Kanker Serviks

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi antrean perempuan untuk menjalani IVA test (JIBI/Solopos/Dok.)

Layanan kesehatan Boyolali, BPJS Kesehatan mengajak buruh memanfaatkan layanan deteksi dini kanker serviks.

Solopos.com, BOYOLALI–Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali meminta kaum hawa di Boyolali memanfaatkan layanan inspeksi visual asam asetat (IVA) yang merupakan deteksi dini mencegah kanker leher rahim (serviks).

Advertisement

Layanan IVA tersedia di semua fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas, dokter keluarga, hingga rumah sakit. Program Promotif Preventif Deteksi Dini Kanker Leher Rahim yang sedang digalakkan Dinkes bersama Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) dimulai dengan jemput bola kepada para tenaga kerja di PT Pan Brothers Tbk, Jumat (29/7/2016). Para buruh wanita di pabrik yang berlokasi di Butuh, Mojosongo, Boyolali, diajak untuk memeriksakan diri baik dengan pemeriksaan IVA maupun Papsmear.

Plt. Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S.Lina, menjelaskan saat ini Dinkes tengah fokus pada program pencegahan kanker serviks untuk mengantisipasi ledakan pasien penyakit mematikan nomor dua tersebut.  Deteksi dini kanker serviks saat ini bisa dilakukan dengan dua metode yakni IVA dan Papsmear. IVA merupakan metode yang mudah dan murah dan tersedia hampir disetiap layanan kesehatan. Sedangkan Papsmear perlu prosedur, biaya cukup mahal, dan biasanya dilakukan di laboratorium kesehatan.

“Melihat trennya, tahun 2015-2016 ada peningkatan penderita kanker serviks di Boyolali. Mayoritas penderita memeriksakan diri saat sudah memasuki fase lanjut. Kami mengimbau wanita jangan pernah takut untuk periksa IVA maupun Papsmear,” kata Lina, saat ditemui Solopos.com, di PT Pan Brothers Tbk, Jumat.

Advertisement

Di Boyolali, kanker serviks banyak menyerang wanita yang suka berganti-ganti pasangan, wanita yang menikah terlalu muda, dan kurang menjaga kebersihan organ intim. “Kebetulan kasus menikah muda di Boyolali masih cukup banyak.”

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Diding Lukmana, menjelaskan dalam program  Promotif Preventif Deteksi Dini Kanker Leher Rahim kali ini, BPJS Kesehatan memberikan kemudahan bagi peserta JKN dan KIS untuk mendapatkan layanan pemeriksaan dengan metode Papsmear. Biasanya, Papsmear hanya bisa diperoleh di laboratorium dengan biaya yang cukup mahal. Untuk menyosialisasikan upaya deteksi dini kanker serviks, pemeriksaan Papsmear juga akan dilaksanakan di empat puskesmas di Boyolali, yakni Puskesmas Boyolali I, Ngemplak, Karanggede, dan Nogosari.

Human Resource Management (HRM) General Manager PT Pan Brothers Tbk, Nurdin Setiawan, menyambut baik program pemeriksaan papsmear bagi tenaga kerja pabrik garmen yang saat ini sedang gencar-gencarnya ekspansi. “Kebetulan di Pan Brothers ini, dari 28.000 karyawan yang ada 85% di antaranya adalah perempuan. Kami berharap program ini bisa menambah produtivitas kerja buruh perempuan,” kata Nurdin.

Advertisement

Salah satu pekerja Pan Brothers asal Sawit, Vera Anjayani, 35, senang dengan agenda pemeriksaan papsmear di pabriknya. Selama ini dia belum pernah periksa papsmear maupun IVA. “Baru kali ini, semoga hasilnya negatif,” kata ibu dua anak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif