News
Jumat, 29 Juli 2016 - 09:40 WIB

KURS RUPIAH : Pendorong Rupiah: Efek Sri Mulyani & Pelemahan Dolar AS

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah dan valuta asing (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kurs rupiah bisa terus menguat hari ini terdorong efek kembalinya Sri Mulyani ditambah pelemahan dolar AS.

Solopos.com, JAKARTA — Rupiah bergerak menguat pada perdagangan pagi ini, Jumat (28/7/2016). Pada pukul 09.33 WIB, rupiah masih bergerak menguat 1 poin atau 0,01% ke Rp13.097/dolar AS.

Advertisement

Rupiah diprediksi bisa melanjutkan pergerakan positifnya hingga akhir perdagangan hari ini, dengan prediksi pergerakan di kisaran Rp13.090/dolar AS-Rp13.073/dolar AS.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan adanya Sri Mulyani effect menyebabkan laju rupiah berada di zona hijau pada perdagangan kemarin. Penguatan ini sekaligus membuat rupiah kembali menguji level resistennya di area Rp13.090/dolar AS.

Masih tingginya optimisme pelaku pasar terhadap kabinet baru khususnya Sri Mulyani membuat rupiah berada di tren positif di pekan ini. “Tidak hanya itu, kemungkinan akan pelemahan dolar AS setelah data-data ekonominya kurang mendukung sehingga diharapkan dapat memberikan imbas positf bagi rupiah untuk dapat melanjutkan pergerakan positifnya,” katanya dalam riset, Jumat (29/7/2016).

Advertisement

Dia menjelaskan, meski bank sentral AS, The Fed, menetapkan tingkat suku bunganya tidak berubah di kisaran level 0,25%-0,5% pada Juli. Tetapi sentimen tersebut belum mampu membuat dolar AS berbalik menguat pada perdagangan kemarin.

Pertumbuhan perekonomian global yang terus dipangkas baik oleh IMF maupun World Bank turut membuat dolar AS bergerak terbatas. Rupiah pun mampu mengambil kesempatan tersebut untuk kembali melanjutkan penguatannya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif