Koperasi Jogja berjumlah sekitar 556 unit.
Harianjogja.com, JOGJA — Sekretaris Disperindagkoptan Kota Jogja Rahayu Murbani Ratih yang datang mewakili Kepala Disperindagkoptan mengatakan keberadaan koperasi harus mampu menyangga kegiatan usaha masyarakat. Sebab sistem kerakyatan yang dimiliki koperasi memberi peluang bagi anggotanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
(Baca Juga : KOPERASI JOGJA : Puluhan Koperasi Siap Dibekukan, Ini Penyebabnya)
Sekretaris Disperindagkoptan Kota Jogja Rahayu Murbani Ratih yang datang mewakili Kepala Disperindagkoptan mengatakan, keberadaan koperasi harus mampu menyangga kegiatan usaha masyarakat karena sistem kerakyatan yang dimiliki koperasi memberi peluang bagi anggotanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kita perlu berbenah diri agar koperasi ke depan semakin berkembang,” jelasnya.
Salah satu Guru Besar Universitas Indonesia Prof. Dr. Sri Edi Swasana yang hadir menjadi pembicara dalam sarasehan tersebut mengibaratkan membangun koperasi seperti mengangkat meja bersama-sama. Anggota koperasi pun harus ikut menjaga koperasinya sendiri agar terus bertahan dan berkembang.
“Anak saya mau beli kaus kaki saya belikan di koperasi. Anggota seharusnya seperti itu,” ujar pria yang juga menantu Bung Hatta ini.
Menurutnya anggota koperasi harus bersepakat untuk dapat memproduksi bersama, bersama-sama membeli dan menjual, bersama meminjami, mencari pinjaman, dan bersama menanggung risiko.