Hukuman mati untuk Freddy Budiman akhirnya dieksekusi.
Solopos.com, CILACAP – Freddy Budiman telah dieksekusi mati Kejaksaan Agung (Kejagung) di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Sebelum eksekusi mati ini, Freddy ternyata telah mempersiapkan diri.
Jauh-jauh hari eksekusi mati atas Freddy Budiman memang sudah lama terdengar. Freddy divonis mati atas kepemilikan 1,4 juta ekstasi. Tak hanya itu saja di dalam penjara dia masih mengendalikan peredaran narkoba, hingga akhirnya dia dipindah ke Lapas Batu, Nusakambangan.
Freddy menurut Kalapas Batu Nusakambangan Abdul Aris memang terlihat sudah siap. Freddy tak menangis atau meronta saat dibawa Brimob menuju tempat eksekusi. “Dia sudah siap. Ramadan lalu dia khatam 10 kali Alquran,” jelas Abdul, Jumat (28/7/2016).
Freddy sudah menyiapkan diri jauh-jauh hari. Freddy beberapa tahun ini, setelah dipindah ke Nusakambangan memang mendalami Islam.
“Dia sempat menemui saya. Dia menyampaikan terima kasih dan minta maaf,” urai Abdul.
Jelang hari eksekusi, Freddy berpuasa sunnah Kamis. Dia berbuka puasa, dari makanan yang diantarkan keluarga, lalu salat Isya. Lepas salat Isya, Freddy berzikir ditemani rohaniawan.
“Waktu dari kamar tahanan menuju gerbang dia mengucapkan salam ke tahanan lain dan petugas, dia minta maaf. Kemudian dia mengucapkan takbir di gerbang,” tutup Abdul.