Jogja
Jumat, 29 Juli 2016 - 05:20 WIB

BPJS KETENAGAKERJAAN : Seniman Aset Bangsa, Kesejahteraan Perlu Ditingkatkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BPJS Ketenagakerjaan DIY, Moch. Triyono (tengah) berfoto bersama usai penyerahan simbolis kartu BPJS Ketenagakerjaan dalam acara Syawalan Seniman Yogyakarta, Rabu (27/8/2016).(Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

BPJS Ketenagakerjaan juga menjamin seniman.

Harianjogja.com, JOGJA —  Badan Penyelenggara Jaminan sosial (BPJS) Ketenagakerjaan turut menjamin seniman di Jogja. Kehadiran lembaga publik tersebut diharapkan mampu memberikan peningkatan kesejahteraan pekerja seni di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Advertisement

(Baca Juga : BPJS KETENAGAKERJAAN : Seniman Butuh Jaminan Keselamatan Kerja)

Kepala BPJS Ketenagakerjaan DIY,  Moch. Triyono yang didampingi Kepala Bidang Pemasaran Bukan Penerima Upah (BPU), Uus Supriyadi mengatakan kesejahteraan seniman perlu diperhatikan, mengingat mereka adalah aset bangsa.

“Seniman ikut berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian kota ini jadi kita berharap kehadiran BPJS Ketenagakerjaan di tengah-tengah para seniman menjadi jembatan kesejahteraan bagi mereka,” ungkap Tri dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Kamis (28/7).

Advertisement

Program BPJS Ketenagakerjaan bagi Seniman merupakan program Bukan Penerima Upah (BPU) atau biasa dikenal dengan program mandiri. Program-programnya meliputi program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT).

Menurut Triyono, iuran program mulai Rp16.800 per bulan ini telah dirasakan manfaatnya oleh ribuan pekerja mandiri  di Indonesia, seperti petani, nelayan, pedagang, guru mengaji, atlet, petugas parkir, loper koran dan pekerja di sektor informal lainnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif